Kediri (Antara Jatim) - Tiga orang pelajar asal SMAN II Kediri, Jawa Timur, berhasil membuat karya ilmiah, alat penyaring air hujan yang bisa mengubah tingkat keasaman air itu agar lebih bisa dimanfaatkan.
Ridwan Nur, salah seorang tim mengatakan alat ini dibuat dalam rangka lomba karya ilmiah. Ia dengan timnya menamakan alat ini "Alat pemanen hujan bertenaga surya".
Tim sebelumnya telah melakukan uji coba dengan mengambil sampel di suatu daerah yang kesulitan air, termasuk untuk pengairan tanaman. Warga lebih banyak mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Ini cara kerjanya hampir seperti alat penyaring seperti biasa, cuma kami gunakan air hujan agar bisa dimanfaatkan," katanya ditemui setelah lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri, di sebuah pusat perbelanjaan wilayah Kota Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, dari air hujan itu nantinya ditampung ke dalam tabung yang berisi filter-filter. Di dalamnya ditambahkan kapur dan batu zeolit, yang berfungsi menetralkan asam, sehingga air bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sementara itu, Firman anggota tim lainnya menambahkan persiapan membuat alat ini hanya singkat, sekitar dua pekan. Ia dengan tim lainnya berkali-kali mengadakan uji coba dan berhasil lebih menyempurnakan temuan alat itu.
"Kalau kesulitannya, kami gunakan beberapa komponen yang agak mahal, misalnya panel surya. Walaupun sebelumnya belum pernah praktikkan, tapi kami paham cara kerja panel itu agar bisa jalankan inovasi kami," ujarnya.
Firman menambahkan, dari berbagai uji coba yang dilakukan air hasil penyaringan air hujan itu memang bersih, namun belum layak untuk dikonsusmsi.
Rio, anggota tim menambahkan ke depan diharapkan bisa dilakukan penelitian lebih dalam lagi terkait dengan inovasi yang dibuat ia dengan rekan-rekannya.
"Harapan ke depan alat ini bisa direalisasikan untuk kehidupan bermasyarakat, karena ar ini belum layak untuk dikonsumsi dan hanya untuk nonkonsumsi," harapnya.
"Alat pemanen hujan bertenaga surya" ini menjadi juara pertama serta juara favorit dalam lomba tersebut. Kegiatan itu diikuti oleh 52 tim sekolah tingkat SMA/SMK dari berbagai daerah di keresidenan Kediri.
Kepala Bidang Energi dan Air Bawah Tanah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri Dian Ariani mengatakan acara ini memang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
"Ini tujuannya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hemat energi dan air, khususnya generasi muda dan menciptakan inovasi baru dan ini nantinya diinformasikan ke masyarakat," jelas Dian. (*)