Jakarta (Antara)- Sebanyak 26 tim akan berkompetisi untuk dipilih tiga terbaik dalam perhelatan Hacksprint, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, di Surabaya 15 -16 Oktober 2016.
Juri dalam Hacksprint Surabaya kali ini antara lain Chief of Activist FemaleDev Alamanda Shantika, Founder tees.co.id Aria Rajasa, Chief of Product GoJek Rama Notowidigdo dan CEO Codeinc Hiro Whardana, demikian dikutip dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, Sabtu.
Setelah menjalani Hacksprint, tim yang terpilih akan melanjutkan ke tahap Bootcamp yang akan fokus pada strategi memasuki pasar sampai akhirnya siap diluncurkan ke publik.
Hacksprint sendiri digelar di berbagai daerah guna mewujudkan program 1.000 startup yang dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam menyongsong abad digital.
Gerakan Nasional 1.000 Startup digital diharapkan menjadi awal untuk menciptakan masa depan ekonomi digital yang akan menempatkan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Pasifik. Pemerintah menargetkan pada 2020 nilai e-commerce Indonesia akan mencapai USD 130 Miliar.
Sementara itu, Hacksprint merupakan versi baru Hackathon yang dikemas lebih terstruktur dan terarah dengan menggunakan metode design sprint. Dimana programmer akan membuat prototipe produk startup digital dengan langkah-langkah mulai dari understand, define, diverge, decide, prototype dan validate.
Menurut CEO Pasienia, Fadli Wilihandarwo dalam Acara Hacksprint Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Suara Surabaya Center, Surabaya, Hacksprint menjadi pendekatan baru yang dapat mempercepat penggabungan ide dengan produk yang bisa dipakai masyarakat.
"Hacksprint menjadi metode baru untuk kita branding ke dunia, dan akan kita patenkan konsepnya," katanya.
Sementara itu, Hacksprint Gerakan Nasional 1000 Startup Digital kali ini dihadiri Sekretaris Ditjen Aptika Kementerian Kominfo Mariam F. Barata dan Direktur e-Business Kementerian Kominfo Azhar Hasyim.(*)
