Surabaya (Antara Jatim) - Seleksi pemilihan Dewan Pendidikan Jawa Timur, Selasa telah memasuki tahap tes psikologi. Dari 97 pendaftar anggota Dewan Pendidikan (DP) Jatim, 65 orang dinyatakan lolos administrasi dan melanjutkan ke tahap tes psikologi.
"Dari 65 peserta yang harusnya mengikuti tes psikologi, lima orang berhalangan hadir. Otomatis kelima orang ini dinyatakan gugur," kata Panitia Pemilihan Anggota DP Jatim, Prof Zainuddin Maliki.
Dalam tes psikologi itu, panitia pemilihan hanya meminta agar soal-soal mampu menggabarkan tiga potensi. Potensi pertama ialah kemampuan memecahkan masalah, potensi kedua mengenai jiwa kepemimpinan, terakhir adalah potensi kerjasama.
"Kami tidak tahu berapa jumlah soal. Panitia hanya minta dibuatkan soal yang mampu mengukur tiga potensi tadi," tutur Zainuddin.
Dia menegaskan, usai tes psikologi, tahap selanjutnya adalah wawancara. Dari 65 pendaftar yang lolos tersebut, panitia akan menyaring menjadi 39 orang.
"39 ini untuk tes wawancara. Wawancara dilakukan sendiri oleh panitia pemilihan," jelsnya.
Dari 65 pendaftar tersebut, terdapat dua mantan pejabat Dindik Jatim. Mereka adalah Kepala Bidang (Kabid) TK, SD, dan Pendidikan Khusus (PK) Nuryanto dan Kepala UPT SMA Negeri Olahraga (SMANOR) Zaenal Arifin. Keduanya diketahui sudah pensiun di bulan September dan Oktober.
Ketika ditanya motivasinya mengikuti seleksi DP Jatim, Nuryanto mengaku ingin memajukan pendidikan Jatim. DP, lanjut dia, merupakan mitra Dindik. Meski bukan berstatus pegawai negeri sipil (PNS), anggota DPJatim dipilih dan dilantik gubernur.
"DP itu semi goverment. Kita tidak ikut Dindik, tapi mitra yang mengontrol dan mensuport kebijakan pendidikan," kata dia.
Dalam mengikuti seleksi DP jatim, Nuryanto mengaku diusulkan oleh Gabungan Organisasi Penyelenggara TK Indonesia (goptki) Jatim. Bila terpilih menjadi anggota, kata dia, DP Jatim akan dibawa pada posisi yang netral.
"DP harus berada di tengah-tengah yang pro dan kontra pada sebuah kebijakan pendidikan," ujar dia.
Selain itu, kata Nuryanto, tugas Dindik Jatim ke depan tidak mudah karena harus mengelola SMA/SMK. Namun, jangan sampai hanya fokus ke dua pendidikan tersebut. "Pendidikan kecakapan hidup atau penguatan skill perlu dilakukan sejak usia dini. Diharapkan nanti ada tugas pembantuan dan fasilitasi dari Dindik Jatim," terangnya.
Sementara itu, Zaenal ingin ikut memberikan pemikiran yang konstruktif dalam membangun pendidikan di Jatim. Salah satu jalan ialah menjadi anggota DP Jatim. Apalagi, pendidikan merupakan sebuah jalan untuk mengatasi problem bangsa.
"Idealnya memang seperti itu. Dan pemerintah tidak bisa melakukan sendirian," terangnya.(*)
Seleksi DP Jatim Masuki Tahap Tes Psikologi
Selasa, 11 Oktober 2016 19:27 WIB
"Dari 65 peserta yang harusnya mengikuti tes psikologi, lima orang berhalangan hadir. Otomatis kelima orang ini dinyatakan gugur," kata Panitia Pemilihan Anggota DP Jatim, Prof Zainuddin Maliki.