Surabaya (Antara Jatim) - Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Timur yang selama ini kegiatannya bersifat politis, kini membuat terobosan baru dengan mendirikan Koperasi Kaum Marhaenis Jawa Timur.
"Karena panggilan zaman yang diliputi globalisme dan persaingan usaha yang kapitalistik. Itu yang akhirnya menjadi dasar perlunya mendirikan koperasi," kata Ketua Koperasi Kaum Marhaenis Jatim Hadi Pranoto di acara Penyuluhan Pendirian Koperasi Kaum Marhaeinis Jatim di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, ide atau kemauan para alumni GMNI mendirikan koperasi adalah utamanya dilatarbelakangi adanya dorongan mengadakan ekonomi rakyat di tengah semakin liberalnya tatanan kehidupan sosial bangsa ini.
"Jawaban bagi gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan yang semakin tergerus oleh perekonomian kapitalistik yang mengutamakan keuntungan pemodal adalah koperasi," katanya.
Tujuan dari dibentuknya koperasi ini, lanjut dia, untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masayarakat pada umumnya. Selain itu, lanjut dia, ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandasakan ideologi Pancasila.
"Pancasila adalah implementasi dari marhainesmie itu sendiri," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, dalam upaya mewujudkan kehendak bersama sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan, pihaknya tidak lepas dan harus bersinergi dengan pihak pemerintah untuk menciptakan iklim yang mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi.
"Kami berharap dinas koperasiJjatim dan Surabaya memberikan bimbingan, kemudahan dan perlindungan kepada koperasi yang kami bentuk ini," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya Hadi Moelyono mengatakan kebijakan koperasi menjadi alat ekonominya para anggota koperasi. "Bukan kepentingan perorangan, tapi kepentingan anggota diutamakan," katanya.
Ia mengatakan ada sekitar 1.700 koperasi di Kota Surabaya yang selama ini secara tidak langsung membantu meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga. "Kami berharap dengan adanya koperasi yang baru ini, akan memberikan nilai positif perekonomian di Jatim," katanya.
Kasi Ortala Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim Ceppy Syukur Laksana mengatakan dalam membentuk koperasi semua anggota harus komitmen dan semangat membangun koperasi.
"Jangan sampai awalnya semangat, tapi selanjutnya tidak. Jadikan koperasi dari anggota untuk anggota," katanya. (*)