Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta mahasiswa sebagai agen perubahan terlibat langsung di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan mengambil peran strategis sekaligus berfikir agar menjadi bagian di dalamnya.
"Mahasiswa harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar bisa bersaing dengan negara lain yang ikut juga ambil bagian dalam MEA," ujarnya di saat menjadi pembicara di seminar BEM se-Indonesia Wilayah Jatim di Universitas Hang Tuah Surabaya, Sabtu.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menyarankan SDM Indonesia harus dibekali dengan keterampilan karena MEA merupakan era yang membutuhkan tenaga siap untuk bekerja.
Ia menjelaskan, lulusan peguruan tinggi berkontribusi terhadap tingkat pengangguran, yan mana menurut data tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2015 sebesar 4,23 persen dan 2016 meningkat sebesar 6,3 persen.
Hal tersebut, kata dia, disebabkan lulusan perguruan tinggi sebelumnya tidak sekolah vokasional sehingga tidak ada bekal dalam dunia kerja.
"Salah satu solusinya adalah dengan menjadi wirausaha dan juga menyiapkan kualitas SDM sedini mungkin agar bisa bekerja di suatu perusahaan," ucapnya.
Selain itu, orang nomor satu di Jatim tersebut menyampaikan harus ada sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi untuk mencari cara memberikan peluang mahasiswa dalam mengembangkan potensi diri dan kemampuan, salah satunya melalui program magang mahasiswa.
"Oleh karena itulah pemerintah mengambil kebijakan dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM," kata mantan Sekdaprov Jatim tersebut.
Sementara itu, agar bisa diterima di dunia usaha, tenaga kerja asal Jatim saat ini dibekali dengan sertifikasi berstandar internasional, serta telah menjalin kerja sama dengan negara lain untuk memperoleh standarisasi internasional, diantaranya pengiriman SDM ke Jerman hingga Jepang.
Tidak itu saja, Pemprov juga telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Australia Barat perihal pendidikan vokasional, dan pada 22 Maret 2016 digelar kesepakatan antara Jatim dengan Amerika tentang "community college" terkait pengajaran keterampilan berstandar internasional.
"Sampai saat ini sudah ada 47.463 tenaga terampil dari Jatim yang telah tersertifikasi internasional," katanya. (*)