Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu menggelar prosesi kirab pusaka dan purak tumpeng memperingati hari jadi daerah tersebut yang ke-822.
Antara di Trenggalek melaporkan, rangkaian prosesi pada puncak peringatan hari ulang tahun kabupaten berjuluk "Bumi Menak Sopal" tersebut berlangsung meriah.
Ribuan warga setempat menyaksikan tahap demi tahap kegiatan, mulai dari kirab pusaka dan tokoh kepala daerah setempat yang pernah menjabat sebagai adipati maupun bupati, prosesi penyerahan empat pusaka dan dua panji perlambang daerah, hingga purak atau rebutan tumpeng raksasa yang sebelumnya diarak mengelilingi alun-alun kota.
Menggunakan seremoni adat kerajaan Jawa, Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin yang memimpin langsung prosesi kirab secara simbolis menyerahkan empat pusaka dan dua panji kadipaten kepada Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak di pendopo setempat.
Kemasan acara yang rapi dan terkonsep secara baik membuat seluruh rangkaian seremoni adat daerah mengadopsi tradisi kerajaan berlangsung sakral dan khidmat.
"Ya di usia ke-822, kami berharap semoga Trenggalek bisa menjemput era yang baru. Era baru dengan tantangan baru pula. Kita semua tahu saat ini daerah-daerah berlomba membuat inovasi bagi kemajuan nasional, tidak terkecuali Trenggalek," kata Bupati Emil usai seremoni acara purak tumpeng.
Emil menegaskan, sebagai daerah yang telah berusia cukup tua Kabupaten Trenggalek harus bisa terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Namun di sisi lain, kata dia, akar budaya dan nilai kearifan lokal harus terus dijaga agar kemajuan daerah berjalan seiring dengan penguatan kultur serta tradisi yang diwariskan para leluhur.
"Tradisi ini bisa menjadi daya tarik dari segi historis, sakral, maupun budaya," ujarnya.
Senada, Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengatakan, konsep kirab pusaka dalam rangkaian puncak peringatan hari jadi Trenggalek sengaja tidak sama dengan sebelumnya, karena dikemas tidak seperti karnaval.
Kendati ada selipan iring-iringan kendaraan kuno semacam jip, menurut Arifin atau Ipin dilatarbelakangi sejarah bahwa pihak keraton zaman dulu juga memberi sumbangsih tidak sedikit pada berdirinya NKRI.
"Di samping itu juga ada ritual sungkeman 'ngabekten' (berakti) yang menjadi lambang satu komando yang kami jadikan spirit kebersamaan. Bahwa bupati adalah sosok pimpinan tertinggi yang harus dihormati," paparnya.
Usai seremoni kirab pusaka dan purak tumpeng, rangkaian acara peringatan hari jadi ke-822 Kabupaten Trenggalek dilanjutkan dengan aneka kegiatan seperti lomba panjat pinang, tasyakuran, pesta kembang api serta hiburan wayang kulit di pendopo setempat.(*)
Trenggalek Gelar Kirab Pusaka Peringati HUT ke-822
Rabu, 31 Agustus 2016 18:52 WIB
"Ya di usia ke-822, kami berharap semoga Trenggalek bisa menjemput era yang baru. Era baru dengan tantangan baru pula. Kita semua tahu saat ini daerah-daerah berlomba membuat inovasi bagi kemajuan nasional, tidak terkecuali Trenggalek," kata Bupati Emil usai seremoni acara purak tumpeng.