Sidoarjo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur melakukan upaya "jemput bola" ke desa-desa terkait dengan upaya pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik menyusul adanya rencana pemblokiran KTP elektronik pada 1 Oktober 2016.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sidoarjo Medi Yulianto mengatakan saat ini pihaknya mengerahkan petugas untuk menjemput bola pembuatan KTP elektronik di desa-desa di Kabupaten Sidoarjo.
"Salah satu upaya untuk memaksimalkan pembuatan KTP elektronik adalah dengan cara melakukan jemput bola ke desa-desa. Selain itu, kami juga membuka layanan pembuatan KTP elektronik pada hari Sabtu dan Minggu dengan harapan jumlah pembuat KTP elektronik tersebut terus meningkat," tuturnya saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Selasa.
Ia mengemukakan, saat ini warga masyarakat masih banyak yang belum memiliki kesadaran untuk melakukan pengurusan pembuatan KTP elektronik tersebut.
"Oleh karena itu, kami akan terus melakukan sosialisasi dan juga melakukan terjun ke lapangan secara langsung untuk mengajak kepada masyarakat membuat KTP elektronik," ucapnya.
Ia mengatakan, di Sidoarjo sendiri saat ini terdapat sebanyak 1,6 juta jiwa masyarakat yang wajib KTP dan sekaran ini tinggal sekitar 74 ribu yang belum melakukan rekam KTP.
"Kami optimistis dari jumlah tersebut bisa segera diselesaikan proses pembuatan KTP elektronik mengingat segala upaya yang kami lakukan sudah maksimal. Bahkan, dalam catatan kami, dalam sehari kemarin jumlah warga masyarakat yang mengurus KTP elektronik sebanyak 1.070 orang," imbuhnya.
Ia mengatakan, di Kabupaten Sidoarjo sendiri terdapat sebanyak 2,1 juta jiwa dan yang sudah wajib KTP sebanyak 1,6 juta jiwa dan diperkirakan angka ini akan terus naik menyusul banyaknya usia wajib KTP yang masih baru.
"Dari jumlah tersebut, ada tiga kecamatan yakni Kecamatan Sidoarjo, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Taman yang jumlah penduduknya lebih dari 200 ribu jiwa," katanya.(*)