Ngawi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur, mengembangkan dua jalur potensi pariwisata yang ada di wilayahnya guna mendongkrak kunjungan wisatawan di kabupaten setempat.
"Dua kelompok jalur wisata yang dikembangkan tersebut adalah jalur "Jatipangawitan" dan "Kenebejo"," ujar Bupati Ngawi Budi Sulistyono kepada wartawan di Ngawi, Selasa.
Pihaknya merinci, jalur Jatipangawitan meliputi jalur di Kecamatan Karangjati, Padas, Ngawi Kota, Widodaren dan Mantingan. Sedangkan Jalur Kenebojo berada di lereng barat Gunung Lawu, yakni Kecamatan Kedunggalar, Sine, Ngrambe, dan Jogorogo.
"Di daerah-daerah tersebut terdapat sejumlah potensi wisata yang mulai dikembangkan untuk meningkatkan kujungan wisatawan ke Kabupaten Ngawi," ujar Bupati.
Sejumlah potensi wisata yang dikembangkan tersebut antara lain, objek wisata Tawun di Padas, Benteng Pendem di Ngawi Kota, Situs Trinil dan Monumen Suryo di Kedunggalar, serta Situs Radjiman Wedyodiningrat di Widodaren.
Selain itu, juga sejumlah potensi wisata di lereng Gunung Lawu yang layak dikunjungi. Seperti kebun teh Jamus di Sine, air terjun Srambang di Jogorogo, dan masih banyak lagi.
Menurut dia, pengembangan akan dilakukan dengan menggandeng banyak pihak. Sebab potensi wisata tersebut tidak hanya ditangani Pemkab Ngawi namun juga instansi lain.
Seperti Monumen Suryo yang berada di lahan milik Perhutani KPH Ngawi, Benteng Pendem berada di lahan milik TNI AD, Situs Radjiman Wedyodiningrat yang berada di lahan keluarga, dan Museum Trinil yang menjadi milik dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jatim.
Wakil Bupati Ngawi Oni Anwar menambahkan, Pemkab Ngawi pun menawarkan tujuh konsep wisata untuk menjelajahi Ngawi. Dari wisata menikmati perjalanan, wisata rekreasi, wisata bisnis, dan wisata olahraga. Kemudian ada juga wisata budaya, wisata belanja, dan wisata kuliner.
"Ketujuh konsep tersebut dikembangkan sesuai dengan karakteristik potensi wisata yang ada di Kabupaten Ngawi," kata dia.
Aneka potensi wisata, mulai dari tempat bersejarah hingga pemandangan gunung indah yang ada di Kabupaten Ngawi tersebut, diharapkan mampu menjadi daya ungkit untuk pengembangan parwisata di wilayah Ngawi.
Hal itu masih ditambah dengan aneka kuliner khas Ngawi yang layak dieksplorasi. Seperti tepo tahu dengan wedang cemoe, keripik tempe, pecel khas Ngawi, ayam panggang, dan lethok. Serta aneka kerajinan seperti batik khas ngawi dan olahan kayu jati. (*)