Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Pemerintah Kerajaan Belanda dapat membantu pengembangan wisata air dari Sungai Kalimas, Surabaya, yang terhubung hingga Sungai Brantas di Sidoarjo sampai Mojokerto.
"Selain itu Pemerintah Kerajaan Belanda diharapkan dapat berpartisipasi mengembangkan wisata air dari Benteng Van Den Bosch yang terhubung hingga lembah Sungai Bengawan Solo di Trinil, hingga Gunung Lawu di wilayah Kabupaten Ngawi," katanya kepada wartawan, usai menerima kunjungan Wakil Duta Besar Kerajaan Belanda Ardi Stoios-Braken di Surabaya, Selasa petang.
Kerja sama di beberapa bidang telah berjalan antara Pemerintah Kerajaan Belanda dengan Jawa Timur. Salah satunya pengelolaan air di Sungai Welang, Kabupaten Pasuruan.
"Tadi saya sampaikan, setelah kerja sama pengelolaan air di Sungai Welang selesai, saya harap bisa berlanjut di Sungai Kalimas yang nyambung dengan Sungai Brantas, serta dari Benteng Van Den Bosch sampai ke Trinil yang pernah menjadi hunian manusia purba 'pithecantropus erectus' hingga sampai ke perkebunan edelweiss di Gunung Lawu, wilayah Kabupaten Ngawi," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan Benteng Van Den Bosch dulunya berada di wilayah pelabuhan Kabupaten Ngawi, yang merupakan pusat perdagangan rempah-rempah untuk kawasan Indonesia Timur.
"Wilayah lautnya kini menjadi sungai yang lebarnya sekitar 3 meter. Bisa bisa menggunakan kapal wisata air kalau berkunjung ke Ngawi. Kalau bisa terhubung sampai ke Gunung Lawu, nanti bisa ketemu Mantili dan Brama Kumbara," ucapnya berseloroh, merujuk pada lokasi kisah sandiwara radio “Saur Sepuh” yang populer di penghujung 1980 hingga 1990-an.
Wakil Duta Besar Kerajaan Belanda Ardi Stoios-Braken mengucapkan terima kasih karena telah dijamu dengan baik di Gedung Negara Grahadi.
"Ibu Khofifah bercerita banyak tentang destinasi wisata di Jawa Timur," katanya.
Di antaranya, Wakil Duta Besar Ardi Stoios mendapat informasi bahwa hingga kini banyak wisatawan Belanda yang mencari gereja tempat kakek-neneknya dibaptis. Dia merasa takjub karena gereja-gereja peninggalan Kolonial Belanda itu masih menyimpan dokumen-dokumen baptis dengan baik.
"Nanti saya ceritakan ke kolega-kolega saya di Kedutaan Kerajaan Belanda di Jakarta," ujarnya.
Ardi menandaskan, pertemuan dengan Khofifah membahas banyak hal di berbagai bidang yang kemungkinan bisa dikolaborasikan bersama.
Menurutnya kerja sama yang bisa ditindaklanjuti dalam waktu dekat adalah di bidang pendidikan dan penelitian.
"Kami akan memberi kemudahan mahasiswa dan peneliti asal Jawa Timur yang ingin melanjutkan pendidikan maupun melakukan riset di negeri Belanda," ucapnya.
Sementara penjajakan kerja sama di berbagai bidang lainnya masih akan ditindaklanjuti dengan pembicaraan lebih lanjut dalam pertemuan-pertemuan berikutnya.