Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai penambahan infrastruktur mampu mengurangi tingkat kemiskinan maupun pengangguran karena secara tidak langsung menambah tenaga kerja yang berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.
"Yang perlu diingat, daya saing ditentukan oleh infrastruktur, sumber daya manusia dan pelayanan publik," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Selain itu, penyediaan infrastruktur di kabupaten/kota juga akan mengurangi disparitas dan kesenjangan antarwilayah sehingga harus ditambah sebab memegang peranan penting dalam mempengaruhi ongkos distribusi barang.
Menurut dia, berbagai upaya penambahan infrastuktur maupun mengundang investasi terbukti ampuh dan secara umum mampu megurangi angka kemiskinan di wilayahnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Humas dan Protokoler Jawa Timur, tingkat kemiskinan di perkotaan mengalami penurunan sebesar 0,47 persen atau sebesar 52.360 jiwa, yaitu 8,19 persen atau sebesar 1.524.620 jiwa pada September 2015 menjadi 7,94 persen atau sebesar 1.518.790 jiwa pada Maret 2016.
Sedangkan, jumlah penduduk miskin di pedesaan juga mengalami penurunan sebesar 20.310 jiwa dari 3.264.500 jiwa pada September 2015, turun menjadi 3.184.510 jiwa pada Bulan Maret 2016.
Sedangkan, secara umum persentase penduduk miskin di Jatim mengalami penurunan sebesar 0,23 persen, dari 12,28 persen pada September 2015 menjadi 12,05 perssen pada Maret 2016.
Selain itu, keadaan ketenagakerjaan di Jatim pada Februari 2016 menunjukkan penurunan, baik jumlah angkatan kerja, penduduk yang bekerja maupun pengangguran di Jatim.
Dibandingkan Februari 2015, lanjut dia, jumlah penduduk yang bekerja di Jatim turun sebanyak 152 ribu orang, angkatan kerja berkurang 194 ribu orang, dan jumlah pengangguran berkurang sebanyak 42 ribu orang.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa program penanggulangan kemiskinan Jatim pada Tahun 2016 tidak hanya ditujukan bagi penduduk miskin tapi juga penduduk rentan miskin.
"Semoga dengan sejumlah program pemerintah ke depan, diharapkan jumlah kemiskinan dan pengangguran semakin menurun," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut. (*)