Kediri (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan uji coba jalur bus sekolah menggunakan bus bantuan dari pusat.
"Ini kami masih pengenalan agar anak-anak mengerti ada bus sekolah. Kegiatan ini hanya uji coba saja," kata Kepala Bidang Angkutan Kota Dishubkominfo Kota Kediri Hari Ediyanto di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan bus sekolah itu memang diperuntukkan untuk anak-anak sekolah, dengan harapan bisa mengurangi penggunaan sepeda motor. Di Kediri, banyak anak-anak sekolah yang mengendarai sepeda motor untuk ke sekolah. Dari berbagai evaluasi yang dilakukan petugas, ternyata kejadian kecelakaan lalu lintas juga terjadi pada anak-anak sekolah.
"Kami ingin kurangi kecelakaan lalu lintas, dan mengurangi anak-anak ini naik sepeda motor sendiri," katanya.
Uji coba jalur itu dilakukan melewati sejumlah sekolah. Untuk rute pertama, yaitu di alun-alun ke utara sampai Jalan Sultan Agung, kemudian menuju perempatan promex terus ke SMP 2 dilanjutkan menuju SMP 5 Kota Kediri. Sekolah yg dilewati dalam uji coba ini antara lain SMP 6, MTSn 2, SMP 2 dan SMP 5. Rencananya, kegiatan uji coba jalur itu akan dilanjutkan lagi, namun untuk jalur masih menunggu koordinasi lebih lanjut.
Dalam uji coba tersebut, anak-anak yang masuk ke dalam bus mengaku sangat senang. Mereka bisa naik bus dengan fasilitas yang nyaman. Selain kursi yang sangat nyaman, di dalam bus juga ada fasilitas pendingin ruangan.
Anak-anak juga semakin senang, sebab mereka tidak diharuskan membayar alias gratis. Bus sekolah itu merupakan fasilitas yang diberikan pemerintah kota untuk memberikan pelayanan terbaik pada anak-anak sekolah.
Hari pun menambahkan, adanya bus sekolah itu dipastikan tidak memicu masalah dengan pengendara angkutan umum. Selain jalur yang dilewati tidak sama, angkutan umum pun masih dibutuhkan untuk mengangkut para pelajar yang tidak dilewati jalur bus sekolah langsung.
Ia pun menegaskan, pemerintah tetap akan memberika subsidi bahan pokok pada pengemudi angkutan umum di Kota Kediri, yaitu 6 liter per per kendaraan per hari untuk angkutan umum. Jumlah kendaraan yang terdata saat ini mencapai 46 angkutan umum. Namun, yang mendapatkan program itu hanya angkutan umum yang lewat atau trayeknya di Kota Kediri.
"Adanya bus sekolah tidak akan mengganggu jalur kendaraan umum. Kami pun juga tetap memberikan subsidi bahan bakar sebanyak 6 liter per hari per kendaraan," ujar Hari.
Sementara itu, pemerintah memang masih melakukan uji coba jalur bus sekolah itu. Rencananya, untuk peresmian jalur bus itu akan dilakukan pada September 2016. (*)