Madiun (Antara Jatim) - Permintaan kartu AK I atau kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Madiun, Jawa Timur, setelah Lebaran tahun 2016 tergolong stabil karena tidak ada peningkatan yang signifikan.
"Permohonan kartu kuning untuk mencari kerja di dinas setempat landai. Sebab tidak ada lonjakan selama dua bulan terakhir yang bersamaan dengan momentum lebaran," ujar Kepala Disnakersos Kota Madiun Suyoto kepada wartawan, Senin.
Berdasarkan data dinas setempat, permohonan kartu kuning selama bulan Juni 2016 tercatat 51 orang. Sedangkan selama bulan Juli 2016 sekitar 50 orang.
Menurut dia, stabilnya permintaan kartu kuning di wilayah kerjanya tersebut karena sejumlah kegiatan yang digelar oleh Disnakersos Kota Madiun yang berhubungan dengan penyediaan dan penyerapan tenaga kerja.
Di antaranya menggelar bursa kerja atau "job market fair" dengan menggandeng puluhan perusahaan pemerintah dan swasta, baik di dalam maupun luar Kota Madiun.
"Animo peserta yang mengikuti bursa kerja pada bulan Mei lalu cukup tinggi. Apalagi banyak lowongan pekerjaan yang disediakan oleh perusahaan yang ikut," kata dia.
Pihaknya menilai, jika melihat tak ada lonjakan pada permohonan kartu AK 1, maka dimungkinkan banyak pencari kerja asal Kota Madiun yang diterima atau tertampung. Sebab, syarat permohonan kartu AK 1 adalah harus memiliki KTP asli daerah setempat.
Suyoto menambahkan, guna mengurangi jumlah pengangguran di wilayahnya, selain rutin menggelar bursa kerja, disnakersos setempat juga sering melakukan pelatihan-pelatihan kewirausahaan.
Pelatihan tersebut bertujuan merangsang angkatan pencari kerja untuk kreatif dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Suyoto mengklaim banyak peluang usaha yang tercipta dari angkatan pencari kerja yang kreatif dan ulet. Warga Kota Madiun, terlebih pencari kerja muda, dituntut memiliki sikap tersebut agar mampu bersaing dengan daerah lain. (*)