Banyuwangi (Antara Jatim) - Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, masih dipadati antrean penumpang dan kendaraan arus balik Lebaran 2016, terutama kendaraan roda dua.
"Hari ini masih terlihat kepadatan arus balik dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk yang didominasi kendaraan roda dua," kata Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry Ketapang Shandi Nugroho di Banyuwangi.
Menurutnya arus kendaraan terpantau ramai lancar dan terjadi antrean hanya sebatas di depan loket, sehingga tidak sampai mengular di luar Pelabuhan Ketapang seperti pada puncak arus balik pekan lalu.
"Pantauan di lapangan terjadi peningkatan kendaraan roda dua di Pelabuhan Ketapang, sedangkan kendaraan roda empat dan penumpang terpantau lancar," tuturnya.
Data di Pelabuhan Ketapang pada "H+9" Lebaran atau 16 Juli 2016 pukul 08.00 WIB hingga 17 Juli 2016 pukul 08.00 tercatat sebanyak 216 perjalanan (trip) dengan mengoperasikan sebanyak 33 unit kapal.
"Penumpang yang berhasil diseberangkan dari Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk sebanyak 42.530 orang, kendaraan roda dua sebanyak 7.535 unit, dan kendaraan roda empat sebanyak 5.283 unit," katanya.
Sedangkan di Pelabuhan Gilimanuk tercatat jumlah kapal yang dioperasikan sebanyak 34 unit kapal dengan 213 trip.
"Penumpang yang diseberangkan dari Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang sebanyak 27.933 orang, kendaraan roda dua sebanyak 1.347 unit, dan kendaraan roda empat sebanyak 5.550 unit," ujarnya.
Ia menjelaskan presentase pencapaian data perbandingan arus mudik dan arus balik yakni penumpang sebanyak 414.499 orang kurang 22 persen dari 533.045 orang saat arus mudik, kemudian kendaraan roda dua sebanyak 75.702 unit kurang 31 persen dari 108.978 unit saat arus mudik, dan kendaraan roda empat sebanyak 52.338 unit kurang 16 persen dari 62.451 unit saat arus mudik.
PT ASDP Ketapang menyiagakan sebanyak 48 armada kapal untuk melayani penumpang dan kendaraan selama masa angkutan Lebaran 2016, serta perbaikan infrastruktur sejumlah dermaga di Pelabuhan Ketapang sudah dilakukan untuk meningkatkan kapasitas daya angkut kapal tersebut.(*)