Surabaya (Antara Jatim) - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi melarang kepada seluruh pegawai Dinas Perhubungan untuk mengambil cuti dan libur Lebaran agar mampu memberikan layanan maksimal kepada masyarakat saat musim arus mudik dan balik 2016.
"Seluruh pegawai dan jajaran Dinas Perhubungan tidak boleh mengambil cuti karena harus memberikan yang terbaik bagi masyarakat," ujarnya di sela apel siaga dan gelar pasukan pelayanan angkutan Lebaran terpadu di Surabaya, Rabu.
Dengan tidak liburnya pegawai Dinas Perhubungan, pihaknya meminta seluruh jajaran yang bertugas di lapangan untuk ikhlas bekerja karena ini merupakan pengabdian yang luar biasa.
"Di saat orang lain sedang berkumpul dan bersilaturahim dengan keluarganya, tapi petugas Dinas Perhubungan harus mengatur arus lalu lintas agar tidak macet. Ini adalah perjuangan luar biasa," ucapnya.
Dalam menjalankan tugasnya, jajaran Dinas Perhubungan yang bertugas di terminal untuk tidak ragu-ragu dan bersikap tegas jika menemukan kendaraan angkutan Lebaran tak laik jalan.
"Tindak tegas kendaraan yang menganggap remeh keselamatan, seperti ban vulkanisiran, ban gundul, kaca depan retak, tidak ada speedometer, serta handrem tidak berfungsi baik," katanya.
Selain itu, Sekdaprov juga mengaku telah meminta pengusaha bus agar menyiapkan armada yang laik jalan dan pengemudi yang sehat.
"Jangan lupa menempelkan tarif resmi pada bus baik ekonomi maupun nonekonomi. Semua ini dilakukan mengantisipasi hal tak diinginkan, termasuk perwujudan nihil kecelakaan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hindro Surahmat menyampaikan ada lima 5 hal yang tidak bisa ditolelir bagi bus angkutan Lebaran jika mengalami masalah.
"Kelimanya yakni speedometer harus berfungsi baik, kaca depan tidak boleh retak atau pecah, handrem berfungsi baik, sabuk pengaman bukan hanya pajangan, dan ban alurnya baik," katanya. (*)