Kediri (Antara Jatim) - Sekitar 17 jamaah haji dari 204 jamaah yang terdata di Kementerian Agama Kota Kediri, Jawa Timur, belum melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahap I untuk musim haji 2016.
"Ini kami terus data jamaah yang sudah melunasi. Untuk tahap I, pelunasan sampai 10 Juni," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Kediri Tjitjik Rahmawati di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, bagi jamaah yang berangkat pada musim haji 2016, harus memenuhi ketentuan. Sesuai prosedur, setiap jamaah harus melunasi kekurangan biaya haji di bank tempat ia mendaftarkan diri. Setelah itu, yang bersangkutan menyerahkan slip dari bank, sebagai bukti jika sudah melunasi kekurangan biaya untuk berangkat haji.
Tjitjik menambahkan, sesuai dengan jadwal untuk pelunasan tahap I memang hingga 10 Juni 2016, dan nantinya masih ada pelunasan lagi tahap II, namun bagi cadangan yang terpanggil.
"Nanti jika di tahap I belum melunasi, masih ada pelunasan tahap II bagi cadangan yang terpanggil," jelasnya.
Untuk jamaah, ia mengatakan mayoritas sudah berusia baya. Pada pemberangkatan haji tahun ini, jamaah yang terdata banyak yang berusia 40 tahun ke atas. Sedangkan, yang paling tua terdapat jamaah yang usianya 80 tahun.
Namun, ia juga menegaskan, dalam keberangkatan haji nantinya, jamaah akan melalui beragam prosedur kesehatan, di antaranya mendapatkan vaksin meningitis maupun vaksin flu. Untuk vaksin meningitis diberikan secara gratis, sedangkan vaksin flu sesuai dengan permintaan dari jamaah, sebab harus membayarnya.
Terkait dengan manasik haji, ia mengatakan rencananya akan dilakukan setelah Lebaran 2016. Rencananya, kegiatan manasik dari Kementerian Agama Kota Kediri akan dilakukan dua kali.
"Untuk saat ini masih ramadhan dan sebentar lagi lebaran, jadi manasiknya nanti sekalian menunggu setelah lebaran," katanya.
Ia juga menambahkan, terkait dengan paspor dari jamaah haji yang berangkat dari Kementerian Agama Kota Kediri, belum semua selesai. Terdapat beberapa jamaah yang hingga kini paspornya belum selesai.
"Sebenarnya sudah foto, dan tinggal mengambil saja. Kendalanya itu saja," katanya.
Lebih lanjut, Tjitjik juga mengatakan jumlah jamaah haji yang terdata sangat banyak. Bahkan, jika daftar saat ini, yang bersangkutan akan berangkat pada 2040. Antrean itu terdata secara nasional dan hampir merata di Jatim. (*)