Bojonegoro, (Antara Jatim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur berencana mengenakan karcis Rp5.000 per orang masuk museum objek wisata minyak Wonocolo di Desa Wonocolo.
"Pengenaan karcis masuk museum minyak baru sebatas usulan yang kami sampaikan kepada Bapak Bupati Bojonegoro Suyoto," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Agropolitan Disbudpar Bojonegoro Dyah Enggarrini, di Bojonegoro, Selasa.
Lebih lanjut ia menjelaskan kalau memang usulan karcis masuk memperoleh persetujuan maka akan ditetapkan dalam ketentuan pengelolaan objek wisata minyak Wonocolo yang diberi nama "The Little" Teksas Wonocolo.
Selain karcis masuk, juga diusulkan tiga kamar yang dilengkapi AC di rumah singgah juga bisa dimanfaatkan pengunjung untuk menginap dengan biaya Rp100 ribu per kamar.
"Pengenaan tarif masuk museum juga sewa kamar karena rumah singgah merupakan aset pemerintah kabupaten (pemkab)," ucapnya, menegaskan.
Dari data buku tamu, katanya, sudah ada sekitar 300 pengunjung atau wisatawan domestik (wisdom), yang datang ke rumah singgah yang dilengkapi museum minyak di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan.
Di museum minyak, selain dilengkapi dengan dua maket lapangan minyak tradisional di Kecamatan Kedewan, juga dilengkapi dengan berbagai fosil binatang purba, seperti fosil gajah purba, juga lainnya.
Di rumah singgah, pengunjung juga bisa menyaksikan foto penambangan minyak tradisional di era zaman dulu, juga film terkait sejarah perminyakan di Tanah Air.
"Pengunjung wisata minyak tidak hanya warga lokal tapi juga dari berbagai daerah di Tanah Air," kata Asisten II Pemkab Bojonegoro Setyo Yuliono, menambahkan.
Ia mencontohkan klub Pajero Indonesia sudah mengunjungi wisata minyak Wonocolo untuk menikmati wisata "offroad".(*)
Disbudpar Bojonegoro Berencana Kenakan Karcis Masuk Museum
Selasa, 31 Mei 2016 13:57 WIB
"Pengenaan karcis masuk museum minyak baru sebatas usulan yang kami sampaikan kepada Bapak Bupati Bojonegoro Suyoto," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Agropolitan Disbudpar Bojonegoro Dyah Enggarrini, di Bojonegoro, Selasa.