Jember (Antara Jatim) - Demonstrasi aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang menolak rencana pertambangan emas di wilayah setempat berakhir ricuh dan menyebabkan pintu gerbang Kantor Pemerintah Kabupaten Jember roboh.
Puluhan aktivis PMII Jember menggelar unjuk rasa di bundaran DPRD dan Kantor Pemkab Jember sambil membawa sejumlah poster yang berisi tuntutan penolakan pertambangan di kabupaten setempat, Senin.
"Sejak awal kami menolak dengan tegas adanya pertambangan di Jember dan korporasi pertambangan seakan tidak akan pernah usai mengisap habis segala kandungan mineral logam di Jember," kata koordinator aksi Abdul Hamid di sela-sela orasinya.
Ia mengatakan perizinan tambang emas PT Antam di Kecamatan Silo tinggal selangkah lagi dan hanya memerlukan persetujuan Bupati Jember Faida, sehingga PMII Jember mendesak Bupati agar menolak segala bentuk perizinan tambang emas tersebut.
"Kami minta Bupati Jember mempertegas sikapnya untuk menolak segala bentuk pertambangan yang ada di Jember karena pertambangan emas di Silo akan berdampak meresahkan warga sekitar," tuturnya.
PMII Jember, lanjut dia, juga mendesak Bupati Faida dan Wakil Bupati Muqit Arief membuktikan janji kerjanya untuk mengeksplor kekayaan agraris dan maritim, bukan justru membuka pintu gerbong korporasi pertambangan.
"Mahasiswa juga meminta DPRD Jember untuk lebih serius mengawal penolakan tambang baik tambang emas maupun tambang pasir besi di Jember," katanya menegaskan.
Unjuk rasa tersebut memanas karena tidak satupun pejabat Pemkab Jember yang menemui aktivis PMII Jember dan hanya ditemui oleh pejabat Satpol PP Jember, sehingga mahasiswa mendesak untuk masuk ke halaman Kantor Pemkab Jember dan terlibat aksi dorong mahasiswa dengan anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan aparat kepolisian setempat.
Situasi semakin memanas dan pintu gerbang Kantor Pemkab Jember akhirnya roboh karena aksi saling dorong tersebut, sehingga sejumlah anggota Satpol PP dan polisi melakukan pengejaran terhadap terhadap mahasiswa yang berhamburan lari ke alun-alun setempat.
Pantauan di lapangan, sejumlah aktivis PMII terkena sasaran pentungan aparat kepolisian dan pemukulan oleh sejumlah anggota Satpol PP yang terus melakukan pengejaran terhadap mahasiswa. Sedangkan salah seorang anggota polisi celananya robek akibat terkena pintu gerbang Kantor Pemkab Jember yang roboh.
Sementara Kepala Satpol PP Jember, M. Suryadi mengatakan pihaknya sudah meminta mahasiswa untuk tidak melakukan anarkis, namun tindakan yang dilakukan mahasiswa diluar kendali.
"Saya menyayangkan sekali hal itu bisa terjadi, namun setahu saya tidak ada anggota yang melakukan pemukulan terhadap mahasiswa," katanya.(*)