Jember (Antara Jatim) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0824/Jember melalui bintara pembina desa (babinsa) sebagai satuan tugas serapan gabah (Satgas Sergab) melakukan pengawalan terhadap penyerapan gabah atau beras kelompok tani dan pengusaha kepada Perum Bulog Subdivre XI Jember.
"Kami sudah berkomitmen dalam mendukung program ketahanan pangan secara struktural dari Panglima TNI hingga Babinsa, termasuk program serapan gabah atau beras Bulog," kata Komandan Kodim 0824 Letkol Inf Muhammad Nas di Jember, Jumat.
Ia mengaku sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk mengajak kelompok tani dan pengusaha atau pedagang gabah di seluruh wilayah jajaran Kodim 0824 Jember untuk menyalurkan gabah atau berasnya kepada Bulog Subdivre Jember.
"Dengan demikian, maka tata kelola beras dapat kita pantau dengan baik termasuk angka produksi di Jember sendiri, sehingga nantinya dapat kita kalkulasi dengan tepat berapa produksi padi dan serapan gabah ke Bulog," tuturnya.
Selama ini, lanjut dia, sering terjadi hasil panen petani Jember dibeli oleh pedagang dan tengkulak yang selanjutnya dipasarkan ke kabupaten lain, sehingga masalah tersebut harus dikurangi untuk memperbaiki tata kelola menjadi jelas dan teratur.
"Babinsa akan mengoptimalkan serapan gabah atau beras untuk mewujudkan program ketahanan pangan dan swasembada beras yang dicanangkan pemerintah, terutama di Kabupaten Jember," katanya.
Satgas Sergab Koramil 0824/10 Mumbulsari khususnya Babinsa Karang Kedawung, Kecamatan Mumbulsari Sertu Bambang Sugito berhasil melakukan negosiasi dengan pengusaha padi bernama Junaidi untuk menjual beras sebanyak 20 ton kepada Bulog Subdivre Jember dengan harga Rp7.300 per kilogram.
"Beras tersebut langsung diarahkan ke Gudang Bulog yang berada di Jalan Brawijaya Jember dengan pengawalan Babinsa karena sebelumnya kami sudah melakukan pendekatan terhadap kelompok tani dan pengusaha padi,"tuturnya.
Sejauh ini, lanjut dia, pihak babinsa tidak mengalami kesulitan untuk mengarahkan hasil panen petani baik gabah maupun beras ke Bulog, namun hanya perlu dilakukan negosiasi harga saja.
Sementara Kepala Bulog Subdivre XI Jember, M. Khozin mengatakan pelibatan TNI melalui Babinsa sebagai salah satu ujung tombak satuan tugas penyerapan gabah dan beras di Perum Bulog.
"Hal tersebut terbukti adanya perkembangan yang signifikan pada program penyerapan gabah atau beras oleh Bulog yang semula per hari hanya sekitar 0,5 persen, namun dengan adanya pelibatan Babinsa bisa mencapai hingga 1,2 persen per hari," katanya.
Petugas Bulog Jember juga sering turun ke lapangan secara intensif untuk mengoptimalkan penyerapan beras atau gabah dari petani karena Bulog Jember menargetkan pengadaan beras tahun 2016 sebesar 75.000 ton.(*)