Blitar (Antara Jatim) - Belasan warga yang tergabung dalam forum komunikasi peduli pelayanan publik (FKP3) demo di kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, mempertanyakan proses rekrutmen pendamping haji yang dinilai kurang transparan.
"Sesuai dengan surat edaran dari ditjen kementerian agama ada mekanisme seleksi. Tapi, di kemenag ini, pengumuman tidak ada, bahkan di website juga tidak ada prosedur pendaftarannya," kata koordinator aksi Sirojul Munir kepada wartawan saat aksi di kantor Kemenag Kabupaten Blitar, Senin.
Dalam aksinya, ia menyayangkan sikap dari kementerian yang dinilai tidak transparan terhadap proses rekrutmen pendamping haji itu. Padahal, warga ingin mendapatkan informasi, sehingga masyarakat juga bisa mengetahui.
Saat aksi, selain orasi, massa juga membawa berbagai macam atribut aksi misalnya poster. Isi tulisan dari poster itu mengkritik sikap dari kementerian agama yang dinilai tidak transparan. Isi dari poster itu misalnya "Tinggalkan jabatan bila tidak mampu", "Wujudkan penyelenggaraan yang transparan", dan sejumlah poster lainnya.
Massa juga menempelkan berbagai macam poster itu di kantor kepala seksi haji. Hal itu sebagai bentuk kekecewaan mereka, sebab dari kementerian agama tidak memberikan ketegasan terkait dengan tidak transparannya pengumuman pendamping haji tersebut.
Sementara itu, Kepala Seksi Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Blitar Syaikhul Munib membantah jika selama ini tidak transparan dalam memberikan informasi terkait dengan pendamping haji.
Ia mengaku sudah melakukan sosialisasi termasuk menggandakan surat ke tokoh agama, praktisi haji sampai media massa dengan harapan masyarakat bisa mengetahui jadwal serta prosedur perekrutan pendamping haji.
"Kami mencoba akses dengan mengadakan sosialisasi serta menggandakan surat dan kami edarkan. Hal itu kami lakukan agar masyarakat tersosialisasikan ke segenap masyarakat," katanya.
Aksi itu sempat mendapatkan kawalanan ketat dari kepolisian setempat, bahkan mereka meminta agar massa segera meninggalkan kantor sebab aksi bisa mengganggu proses pelayanan haji. Setelah menyampaikan aspirasi dan menempelkan poster itu, massa akhirnya membubarkan diri.
Sementara itu, jumlah jamaah calon haji yang akan berangkat dari Kemenag Kabupaten Blitar pada 2016 ini mencapai 620 jamaah. Jumlah itu tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, sekitar 600 jamaah haji.
Di Kabupaten Blitar, proses pengurusan untuk administrasi jamaah calon haji sudah berlangsung sejak April. Saat ini, kementerian agama sudah melalui proses pemutakhiran data serta berbagai pelatihan bagi jamaah calon haji. (*)