Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menegaskan bahwa sungai harus menjadi "wajah" bagi daerah yang kini dikenal sebagai salah satu tujuan wisata terkemuka di Tanah Air itu.
"Lewat festival ini, harapan kami masyarakat Banyuwangi bisa mulai memiliki kesadaran untuk tidak lagi membuang sampah di sungai. Mari jadikan sungai sebagai halaman depan kota kita yang bersih dan indah," saat membuka Festival Kali Bersih di Banyuwangi, Jumat.
Ia mengemukakan di banyak negara maju, seperti Korea dan Prancis sungai menjadi bagian penting kota yang sangat dijaga kebersihannya dan menjadi simbol kemajuan budaya penduduknya.
Selain itu, kata Anas, kebersihan sungai ini sebagai upaya mendorong daya saing pariwisata di kabupaten yang berjuluk "The Sunrise of Java" ini.
"Dengan membersihkan sungai berarti ikut berkontribusi membangun Banyuwangi. Kebersihan sungai juga ikut menentukan daya saing wisata karena wisatawan sangat menikmati daerah yang lingkungannya bersih," katanya.
Apalagi, menurut dia, di Pelabuhan Boom akan dijadikan kawasan marina. Karena itu sungai-sungai yang bermuara di Pantai Boom harus dijaga benar kebersihannya.
Pada pembukaan festival itu ratusan orang terjun ke Sungai Elo yang terletak di jantung Ibu Kota Banyuwangi, mulai pelajar, PNS, kader lingkungan, wisatawan, dan masyarakat umum beramai-ramai memunguti sampah yang terbawa arus air yang di antaranya plastik dan ranting pohon.
Bupati Anas yang didampingi istrinya Ipuk Fiestandani berbaur bersama masyarakat membersihkan sampah-sampah yang ada di sungai.
Festival Kali Bersih merupakan satu kegiatan dari rangkaian 53 kegiatan dalam Banyuwangi Festival 2016. Program ini terus digelar setiap tahun karena menyangkut gerakan hidup bersih.
"Hidup bersih itu budaya. Maka untuk membiasakannya harus diberikan contoh, itulah mengapa festival Kali Bersih kami gelar tiap tahun, langsung di dalam sungai. Minimal agar orang tahu kalau kita semua memberikan perhatian pada sungai, hingga akhirnya akan segan untuk mengotori," kata Anas.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Chusnul Chotimah menambahkan sejak difestivalkan setahun lalu, mulai tumbuh kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Sejumlah sungai di Banyuwangi kini lebih berfungsi sesuai peruntukannya dan dijaga agar tidak dijadikan sebagai pembuangan limbah," ujarnya.
Dia menjelaskan sungai di daerah kota masuk kategori kelas D atau sungai yang diklasifikasikan aman untuk minum ternak. Namun, di kawasan desa, sudah ada yang kategori lebih timggi.
"Lewat Festival Kali Bersih ini, pemkab menargetkan sungai-sungai tersebut bisa naik kelas menjadi sungai kelas C, bisa digunakan untuk budi daya perikanan," ujar Chusnul.
Menurut dia, gerakan itu akan dilakukan secara masif dan terus menerus di setiap kecamatan, antara lain lewat lomba kali bersih, yang penilaiannya dilakukan per tiga bulan sekali di seluruh kali di Banyuwangi. Untuk kecamatan dengan kali terbersih akan memperoleh penghargaan.
Pada acara tersebut, Bupati Anas bersama-sama masyarakat juga menebar 10.000 benih ikan nila, tombro dan wader di Sungai Elo. Sedangkan jumlah total benih ikan yang ditebar di seluruh sungai se-Banyuwangi berjumlah 350 ribu benih. Kegiatan ini secara serentak juga dilaksanakan oleh berbagai elemen masyarakat di seluruh penjuru Banyuwangi.(*)