Madiun (Antara Jatim) - Kodim 0803/Madiun terus mendorong penyerapan beras petani ke Bulog yang ada di wilayah hukumnya guna mendukung swasembada pangan yang ditargetkan pemerintah tercapai dalam tiga tahun ke depan.
Komandan Kodim 0803/Madiun, Letkol Inf Rachman Fikri, di Madiun, Jumat, mengatakan, target penyerapan beras petani ke bulog di wilayah hukumnya yang meliputi Kota dan Kabupaten Madiun pada 100 hari ke depan mencapai 13.922 ton beras dari 50 ribu ton beras di seluruh wilayah Bulog Divre IV Madiun.
"Dari target tersebut, jumlah serapan beras baru mencapai 0,56 persen dari target," ujar Rachman Fikri, kepada wartawan.
Menurut dia, terdapat sejumlah kendala dalam penyerapan beras petani ke Bulog, diantaranya karena harga pembelian gabah di lapangan lebih tinggi dari harga pembelian gabah yang ditetapkan pemerintah untuk bulog.
Adapun HPP gabah yang ditetapkan pemerintah saat ini mencapai Rp3.700 per kilogram, sedangkan harga di lapangan berkisar antara Rp3.800 hingga Rp4.200 per kilogram.
Selain itu, terdapat banyak persyaratan yang harus dipenuhi petani saat menjual gabahnya ke Bulog, sehingga petani lebih suka menjual ke pengepul yang tidak menyertakan syarat apapun.
Sesuai HPP, pesyaratan yang harus diperhatikan di antaranya, kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen untuk gabah kering panen; kadar air minimum 14 persen dan kotoran maksimum 3 persen untuk gabah kering giling; serta kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimum 2 persen dan derajat sosoh minimum 95 persen untuk beras.
"Dengan kondisi seperti itu, jelas, petani akan memilih menjual gabah dan berasnya ke orang yang memberikan keuntungan sekaligus tidak repot," kata dia.
Menyikapi hal itu, Kodim 0803/Madiun berniat mendirikan posko bersama serapan beras tahun anggaran 2016, yang didalamya melibatkan pemerintah daerah serta Bulog Divre Madiun. Dengan posko tersebut diharapkan, komunikasi dengan petani lebih intensif sehingga pemda, Bulog, dan TNI mengerti apa yang diinginkan petani.
Pihaknya berharap, dengan luasan lahan tanam padi sekitar 35.646 hektare, akan banyak gabah petani yang diserap oleh bulog. Untuk itu, Kodim Madiun akan intensif melakukan koordinasi dengan pimpinan pemerintah daerah setempat, sehingga target yang dibebankan pemerintah dapat terwujud. (*)