Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengklaim telah sukses/berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk di wilayahnya hingga kisaran 0,45 persen per tahun, jauh di bawah laju nasional yang mencapai 1,4 persen per tahun.
"Kalau diangkakan (dijumlah), rata-rata kelahiran per tahun di wilayah Tulungagung selama kurun 2015 lalu sekitar 600 bayi lahir," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Tulungagung, Mastur di Tulungagung, Rabu.
Kendati mengakui terus bertambah tiap tahunnya, Mastur mengatakan laju pertumbuhan itu sudah berhasil diperlambat atau ditekan.
Selain masih di bawah laju pertumbuhan penduduk rata-rata tingkat Jatim yang mencapai sekitar 0,67 persen per tahun atau tingkat nasional yang tembus 1,4 persen, banyak keluarga di Tulungagung yang mematuhi program catur warga yang dicanangkan pemerintah.
"Tulungagung termasuk yang (memiliki laju pertumbuhan penduduk) terendah di Jatim," ujarnya.
Data statistik itu pula yang sempat dipaparkan Bupati Tulungagung Sahri Mulyo saat memberi sambutan dalam acara Temu Kader Kampung KB di salah satu hotel di Tulungagung, Selasa (22/3) siang.
Sahri mengaku bangga dengan keberhasilan tersebut. Namun di sisi lain, dengan berseloroh ia menduga salah satu faktor rendahnya laju pertumbuhan penduduk di Tulungagung dipengaruhi oleh banyaknya penduduk perempuan setepat yang menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.
"Mungkin karena banyak TKW asal Tulungagung yang ke luar negeri sehingga tidak sempat bikin anak," ujarnya berseloroh.
Rendahnya laju pertumbuhan penduduk di Tulungagung juga sempat mendapat apresiasi Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan Kepala BKKB Jatim, Dwi Listyawardani saat berkunjung ke Tulungagung.
"Bisa mencapai laju pertumbuhan penduduk hingga di bawah kisaran 0,5 persen itu sangat bagus. Sudah seharusnya dicontoh daerah-daerah lain di Jatim," ujarnya.
Saat ini, jumlah penduduk di Kabupaten Tulungagung diinformasikan mencapai 1,2 juta jiwa.(*)