Jember (Antara Jatim) - Bupati Jember Faida akan mencanangkan gerakan pembelian produk lokal dalam menghadapi kesepakatan era bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga ketergantungan terhadap produk impor dapat dikurangi.
"Situasi ekonomi daerah dalam masa persaingan ini hanya bisa dihadapi dengan adanya spirit ideologi. Kami tekankan untuk menjalankan gerakan beli produk lokal," kata Faida saat memberikan sambutan pada acara pertemuan tahunan industri jasa keuangan di pendapa Pemkab Jember, Senin.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember menggelar pertemuan tahunan pelaku industri jasa keuangan di aula pendapa Pemkab Jember dengan tema "Mendorong Pertumbuhan dan Meningkatkan Daya Saing dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN" yang diikuti oleh para pelaku usaha dan pelaku jasa keuangan di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso dan Lumajang.
Bupati Faida menuturkan pembelian produk lokal itu bukan hanya sebatas pada pembelian produk Jember dan untuk masyarakat Jember saja, melainkan juga membangun sinergi antardaerah se-eks keresidenan Besuki.
"Bukan hanya produk Jember saja. Kita akan bangun sinergi dengan pimpinan daerah di Lumajang, Bondowoso, Situbondo dan juga Banyuwangi. Selain adanya sinergi, kreativitas juga menjadi kunci meraih kemenangan dalam persaingan era gobalisasi ini," katanya.
Berdasarkan data, lanjut dia, peran industri pengolahan di Jember cukup memiliki kontribusi dan sektor itu menyumbangkan sebesar 21,37 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jember tahun 2014 lalu, sehingga peran industri pengolahan tersebut sudah ada peningkatan dan perlu dikembangkan lagi.
"Sektor itu memerlukan akses permodalan dari perbankan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, sehingga diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar. Pada tahun 2015, kredit permodalan yang sudah dikucurkan di Jember mencapai Rp3 miliar," tuturnya.
Sementara Kepala OJK Cabang Jember, Aidil Chaidir, menjelaskan, pihaknya mendorong agar perbankan bisa meningkatkan kredit kepada pelaku usaha UMKM di Kabupaten Jember.
"Itu kami sebut dengan percepatan ekonomi daerah. Fungsinya untuk mendukung ekonomi nasional, seperti percepatan pembiayaan bagi UMKM yang belum mendapatkan kredit dan juga peningkatan sumber daya manusianya," katanya.
Ia mengatakan OJK Jember akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk percepatan keuangan daerah ini, sehingga program OJK ke depan akan membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) yang ditargetkan terbentuk pada tahun 2016.
"Tugas TPKAD mendorong pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kredit setiap daerah mengalami peningkatan. Kita lihat pertumbuhan kreditnya dan targetnya minimal ada pertumbuhan sebesar 5 persen," ujarnya menambahkan. (*)