Bondowoso (Antara Jatim) - Ulama muda kharismatik asal Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, mengajak umat Islam untuk kembali kepada rujukan Islam yang sudah puluhan tahun teruji dalam mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kita bisa rujuk pada ormas Islam yang sudah terbukti mengawal NKRI puluhan tahun, bahkan lebih. Bukan pada yang baru bermunculan dan mereka tidak memahami bagaimana sebenarnya filosofi hidup berbangsa dan bernegara," katanya kepada Antara di sela-sela kegiatan keagamaan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (7/2) malam.
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, itu menyampaikan hal tersebut terkait semakin gencarnya kelompok Islam garis keras yang berebut pengaruh di Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir, termasuk munculnya akidah yang diduga menyimpang dari Islam.
Menurut dia, perkembangan di masyarakat menjadi tanggung jawab semua pihak. Karenanya masyarakiat diajak ikut berpikir untuk membentengi keluarga dan lingkungan terdekatnya dari paham-paham yang sejatinya menyimpang dari nilai-nilai luhur Islam itu.
"Adanya beberapa kelompok yang mengatasnamakan Islam, namun hakikatnya jauh dari Islam yang mereka dengunggkan. Islam tidak seperti yang mereka sampaikan, termasuk perilaku dan aksi yang mereka lakukan yang selama ini lebih kepada bentuk teror, doktrin sesat dan merusak tatanan masyarajkat yang sudah sangat beradab ini," katanya.
Cucu dari ulama terkemuka almarhum KHR As'ad Syamsul Arifin ini mengajak semua masyarakat untuk mengikuti panduan tokoh atau ulama yang sudah puluhan tahun menjaga harmoni dan kehidupan yang rukun di bumi Nusantara ini.
"Para ulama itu paham bagaimana sebenarnya cita-cita pendiri negara ini. Pendiri negara ini adalah bagian dari ulama dan syuhada'. Ingat, NKRI ini lahir dari darah para syuhada', termasuk yang ditunjukkan dalam peristiwa 10 November di Surabaya," katanya.
Ia menyebut peran pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni KH Hasyim Asy'ari dengan Resolusi Jihad-nya yang isinya menyeru umat Islam untuk ikut berjuang mengangkat senjata melawan penjajah yang kala itu hendak menguasai kembali Indonesia.
"Ulama zaman dulu berjuang membela Tanah Air dengan nafas nilai-nilai agama. Karena itu refleksi yang perlu kita lakukan adalah menguatkan kembali paham ahlussunah waljamaah yang sudah teruji untuk membentengi masyarakat kita," katanya. (*)
Ulama: Kita Kembali ke Islam yang Sudah Teruji
Senin, 8 Februari 2016 4:19 WIB
Para ulama itu paham bagaimana sebenarnya cita-cita pendiri negara ini. Pendiri negara ini adalah bagian dari ulama dan syuhada'. Ingat, NKRI ini lahir dari darah para syuhada', termasuk yang ditunjukkan dalam peristiwa 10 November di Surabaya