Jember (Antara Jatim) - Pelaksana tugas Kepala Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Jember, Jawa Timur, Widjayaningsih mengatakan stok obat-obatan untuk kebutuhan 50 pusat kesehatan masyarakat di kabupaten setempat cukup aman hingga Agustus 2016.
"Stok obat di Gudang Farmasi cukup hingga delapan bulan ke depan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan obat di puskesmas," katanya di Kabupaten Jember, Minggu.
Menurut dia, stok obat-obatan generik yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK) yang disimpan di gudang farmasi merupakan stok obat dari DAK tahun 2014 dan tahun 2015.
"Seluruh obat-obatan yang disimpan memiliki masa kedaluwarsa sekitar 3-4 tahun, sehingga diharapkan seluruh obat yang tersedia itu bisa digunakan dengan maksimal oleh seluruh puskesmas," tuturnya.
Widjayangingsih mengatakan pihaknya sempat mengalami kekurangan beberapa obat pada tahun 2015 yakni antalgin (obat penghilang rasa sakit) dan CTM (obat antialergi) karena banyaknya pasien yang membutuhkan kedua jenis obat tersebut.
"Solusi yang diberikan yakni mengganti obat generik yang kegunaannya sama yakni penghilang rasa sakit dan antialergi, sehingga pasien dapat tertangani dengan baik, meskipun stok obat antalgin dan CTM kosong," paparnya.
Selama ini, lanjut dia, penyakit yang cukup banyak ditangani hampir sebagian besar puskesmas di Jember yakni infeksi saluran atas (ispa), sehingga kebutuhan obat untuk ispa meningkat.
"Stok obat untuk ispa masih cukup untuk memenuhi kebutuhan puskesmas hingga beberapa bulan ke depan, namun dalam waktu dekat pengadaan obat tahun 2016 juga akan dilaksanakan," katanya.
Anggaran DAK untuk obat-obatan di seluruh puskesmas di Jember pada tahun 2015 sebesar Rp5 miliar dan diprediksi anggaran DAK pada tahun 2016 akan meningkat menjadi Rp15 miliar.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Jember, Hafidi Kholis, meminta pihak Gudang Farmasi mendistribusikan obat-obatan ke seluruh puskesmas sesuai dengan kebutuhan, agar tidak ada puskesmas yang kekurangan stok obat.
"Saat ini pasien demam berdarah di sejumlah kecamatan di Jember meningkat, sehingga diharapkan distribusi obat-obatan demam berdarah juga ditambah di beberapa puskesmas yang mengalami peningkatan jumlah pasien DBD," ucap politisi PKB Jember itu.(*)