Bojonegoro (Antara Jatim) - Luas tanaman padi tertanam di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, per 21
Januari mencapai 60.579 hektare, lebih rendah dibandingkan tahun lalu
dalam waktu bersamaan yang bisa mencapai 78.452 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, di Bojonegoro, Kamis, mengatakan tanaman padi tertanam seluas 60.579 hektare itu merupakan tanaman padi baik di lahan irigasi teknis maupun tadah hujan periode Oktober 2015-Januari 2016.
Dibandingkan tahun lalu, katanya, sekarang ini masih ada sekitar 17.000 hektare lahan yang belum terdapat tanaman padi.
"Faktor utamanya yaitu hujan yang masih langka di wilayah kami, sehingga petani masih belum bisa menanam padi," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan petani yang belum bisa menanam padi, sebagian besar di lahan tadah hujan di wilayah selatan, antara lain, Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, Ngraho, Ngasem, juga kecamatan lainnya.
"Lahan di wilayah selatan hanya mengandalkan air hujan, sehingga ketika hujan langka, maka petani belum bisa menanam padi," katanya, menegaskan.
Namun, menurut dia, di lahan yang masuk irigasi teknis tidak ada masalah, karena bisa memperoleh air untuk mencukupi kebutuhan tanaman padi.
Ia mencontohkan di sejumlah desa di Kecamatan Kapas, Sukosewu, Balen, juga Sumberrejo, tanaman padi yang tertanam bisa memperoleh air dari Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang.
"Tanaman padi di sepanjang irigasi Waduk Pacal bisa memperoleh air, sebab sekarang Waduk Pacal airnya dikeluarkan," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, juga lahan banjir di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, antara lain, di Kecamatan Trucuk, Dander, Kota, juga kecamatan lainnya, juga terdapat tanaman padi.
Bahkan, lanjut dia, lahan di sepanjang DAS Bengawan Solo, petani bisa menanam padi lebih awal, karena bisa memperoleh air dari Bengawan Solo, dengan sistem pompanisasi bekerja sama dengan pengusaha.
Oleh karena itu, ia optimistis target tanaman padi tertanam tahun ini seluas 152 ribu hektare bisa tercapai, karena ada areal tanaman padi di sepanjang DAS Bengawan Solo, yang bisa panen tiga kali.
Selain itu, lanjut dia, juga lahan di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal, yang bisa panen dua kali.
"Tanaman padi di sepanjang DAS Bengawan Solo dengan luas sekitar 15 ribu hektare bisa penan tiga kali," ucapnya, menambahkan.(*)