Blitar (Antara Jatim) - Warga dan para siswa di sekolah yang sempat terendam banjir di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sudah mulai membersihkan rumah dan sekolah mereka dari kotoran sisa banjir bandang yang kini semakin surut.
"Kami membersihkan rumah setelah banjir kemarin," ujar Dewi, salah seorang warga Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, kepada wartawan, Rabu, saat membersihkan rumah bagian dalam yang terdapat sisa banjir .
Ia mengaku kondisi di daerahnya sudah sangat tidak nyaman, sebab setiap kali hujan sering terjadi banjir. Bahkan, banjir itu juga terjadi setiap tahun. Ia pun dengan anggota keluarga lainnya harus mengungsi.
"Kalau seperti ini meresahkan sekali, sebab kami harus mengungsi. Kami berharap tanggul segera diperbaiki agar tidak banjir lagi," katanya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Dimah, warga lainnya. Ia resah, sebab setiap kali hujan terjadi banjir. Bahkan, akibat banjir barang dagangannya banyak yang rusak.
"Kalau ada banjir, barang dagangan saya terendam semua. Setiap tahun pasti banjir," ujarnya.
Ia juga berharap, pemerintah secepatnya memperbaiki tanggul yang jebol itu, agar banjir tidak terjadi lagi. Perbaikan diharapkan juga dengan lebih permanen, agar tanggul tidak lekas bocor lagi.
Sementara itu, murid-murid yang sebelumnya libur karena sekolahnya terendam banjir sudah mulai masuk. Namun, di hari pertama itu setelah libur itu, mereka lebih banyak kerja bakti membersihkan ruang kelas.
"Kami kerja bakti membersihkan kelas, sebab kemarin terendam banjir sampai selutut," kata Faris Saputra, salah seorang pelajar SDN Sutojayan II.
Ia juga mengaku sangat tidak nyaman jika terjadi banjir, sebab tidak bisa masuk sekolah. Ia dengan teman-temannya pun juga tidak bisa belajar, sebab sekolah juga diliburkan.
Di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, ada tiga sekolah yang terendam banjir yaitu SDN Sutojayan II, III, serta IV. Dari tiga sekolah itu, yang paling parah terendam banjir di SDN Sutojayan II.
Sementara itu, saat ini banjir sudah mulai surut. Bahkan, air juga sudah tidak menggenang termasuk di jalan. Warga pun mayoritas juga sudah pulang setelah sebelumnya sempat tinggal di tempat pengungsian.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Blitar Puguh Imam Susanto saat dikonfirmasi terkait dengan kebijakan pemkab untuk perbaikan tanggul di Kecamatan Sutojayan masih belum memberikan keterangan. Ia mengaku saat ini masih rapat guna membahas masalah itu. (*)