Surabaya (Antara Jatim) - USAID-PRIORITAS (program kerja sama Indonesia-Amerika untuk pembelajaran yang baik) mendorong dinas pendidikan (disdik) dan kementerian agama (kemenag) untuk menggandeng Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK).
"Selama ini, disdik-kemenag dan LPTK jalan sendiri-sendiri, padahal keduanya saling membutuhkan, karena kualitas guru dalam beberapa mata pelajaran masih rendah dan LPTK itulah jawabnya," kata Spesialis Kerjasama LPTK dan Pelatihan USAID-PRIORITAS Jatim, Drs Nur Kholis MEd.Admin, PhD, di Surabaya, Rabu.
Di sela workshop "TTI (Teacher Training Institution) Strategic Business Planning" yang diikuti 10 LPTK dan Disdik-Kemenag dari Blitar, Pasuruan, dan Lumajang, ia menjelaskan pihak USAID-PRIORITAS berusaha menjadi jembatan antara Disdik-Kemenag dengan LPTK agar kualitas pendidikan semakin baik.
"Selain Disdik-Kemenag dari ketiga daerah itu, sepuluh LPTK yang disinergikan adalah LPTK UINSA, UM, Unesa, UM Sidoarjo, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, STAIN Ponorogo, IAIN Tulungagung, Universitas PGRI Madiun, Universitas PGRI Nusantara Kediri, dan Unej," katanya.
Dalam workshop selama tiga hari (22-23/12) itu, pihak LPTK merancang desain pengembangan pendidikan di kota/kabupaten, lalu pihak disdik dan kemenag akan melontarkan usulan kemitraan, sehingga keduanya akan saling mendukung untuk pendidikan yang lebih baik.
"Target kami adalah dinas pendidikan dan kemenag akan tahu bahwa LPTK merupakan institusi yang memproduksi guru menjadi lebih baik, sedangkan LPTK akan menjadi tahu permasalahan pendidikan di daerah," kata ahli manajemen pendidikan dari UIN Sunan Ampel Surabaya itu.
Dalam workshop yang juga dihadiri Konsultan Pendidikan Tinggi USAID-PRIORITAS, Prof. Muchlas Samani, ia mencontohkan program yang dapat disinergikan keduanya antara lain penelitian tindakan kelas (PTK), penulisan karya ilmiah, bimbingan teknis sekolah, bimbingan teknis literasi, dan sebagainya.
Senada dengan itu, Wakil Rektor IV Universitas Negeri Malang (UM) Dr. I. Wayan Dasna, M.Si, M.Ed, mengatakan pihaknya memiliki sumber daya yang kompeten untuk menyelenggarakan beragam kegiatan PKB (pengembangan keprofesian berkelanjutan), namun dananya terbatas.
"Namun, kabupaten/kota memiliki anggaran yang cukup besar untuk pengembangan keprofesian guru, namun mereka terbatas dalam sumber daya, karena itu alangkah tepat bila kabupaten/kota menggandeng LPTK mitra USAID PRIORITAS dalam rangka pengembangan keprofesian guru," katanya.
Apalagi, data UKG (uji kompetensi guru) menunjukkan sebagian besar guru belum dapat mencapai skor minimal (60) dan Uji kompetensi Profesional (UPS) mahasiswa PPG dalam rerata penguasaan materi masih rendah (contoh mapel kimia dari 40 soal skor tertinggi 29 dan terendah 5).
"Itu artinya, masih banyak guru yang perlu dilatih lagi agar lebih kompeten, karena itu kerja sama bisa dilakukan antara LPTK dan dinas setempat dengan melakukan kesepakatan (MoU) melalui proses kemitraan yang saling menguntungkan," katanya. (*)
USAID-PRIORITAS Dorong Disdik-Kemenag Gandeng LPTK
Rabu, 23 Desember 2015 17:36 WIB