Madiun (Antara Jatim) - Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Madiun Kota, Jawa Timur, menggelar razia knalpot tidak berstandar atau knalpot "brong" guna mengantisipasi gangguan kamtibmas selama momentum hari raya Natal 2015 dan tahun baru 2016.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun Kota, AKP I Gusti Made Merta, di Madiun, Selasa, mengatakan razia dilakukan di sejumlah toko besi dan onderdil motor yang ada di Pasar Logam Sri Jaya Kota Madiun.
"Hasilnya, ada sekitar 10 knalpot brong yang masih dijual oleh pedagang di toko pasar logam tersebut. Untuk mencegah gangguan, atas persetujuan pemiliknya, knalpot tersebut kami bawa," ujar AKP I Gusti Made Merta kepada wartawan.
Selain merazia, petugas juga memberikan sosialisasi dan imbauan terhadap penjual agar tidak menjual knalpot brong lagi. Hal itu, selain melanggar aturan, penggunaan knalpot brong dapat memicu kerusuhan karena suaranya yang keras dapat menganggu kenyamanan masyarakat.
Ia menjelaskan, razia tidak hanya berlaku bagi penjual, namun juga berlaku bagi para pengendara motor yang menggunakan knalpot tidak berstandar tersebut.
"Jika dalam razia nanti masih ditemukan ada pengendara motor yang memakai knalpot brong, maka akan kami tindak tegas. Salah satunya adalah menyita kendaraan secara paksa," kata dia.
Razia tersebut, lanjut dia, bertujuan agar momentum perayaan Natal 2015 dan tahun baru 2016 di Kota Madiun dapat berlangsung aman, lancar, dan tertib. Razia serupa juga rutin dilakukan untuk menjaga Kota Madiun tetap kondusif.
Sementar, salah satu penjual onderdil motor di Pasar Logam Sri Jaya Madiun, Welli, mengaku tidak tahu jika menjual knalpot brong dilarang. Untuk itu, ia dengan sukarela memberikan barang dagangannya tersebut ke petugas demi keamanan.
"Baru tahu kalau tidak boleh jual knalpot brong. Takut kenapa-kenapa, lebih baik saya serahkan. Lagian itu stok lama," kata dia.
Guna mengamankan perayaan Natal dan tahun baru, Polres Madiun Kota akan menggelar Operasi Lilin yang berlangsung pada tanggal 23 Desember 2015 hingga 5 Januari 2016 dengan melibatkan ratusan personelnya. (*)