Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak 17 persen dari 38 juta lebih penduduk di Provinsi Jawa Timur belum dapat menikmati listrik sehingga perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
"Data terakhir mencatat, rasio elektrifikasi di wilayah Jawa Timur baru mencapai 83 persen. Dengan kata lain, sebanyak 17 persen warga Jawa Timur belum memiliki dan menikmati listrik di rumahnya," ujar Kepala Bidang Energi dan Kelistrikan, Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Didik Agus Wijanarko, Jumat.
Seusai acara serah terima Sertifikat Laik Operasi (SLO) bantuan hibah instalasi listrik dan penyambunga KWH meter PLN dari Dinas ESDM Provinsi Jatim, di Kecamatan Wungu, Kabuaten Madiun, ia menjelaskan terdapat berbagai faktor yang menyebabkan 17 persen warga Jawa Timur belum memiliki listrik. Di antaranya karena tergolong warga tidak mampu sehingga keberatan menanggung biaya pemasangan listrik dan terkendala belum adanya jaringan listrik di daerah tempat tinggalnya.
"Rata-rata yang belum memiliki listrik itu adalah warga kurang mampu yang berdomisili di daerah terpencil dan kepulauan," kata dia.
Guna mengurangi jumlah warga yang belum dapat menikmati listrik tersebut, Dinas ESDM terus berupaya melakukan kerja sama dengan berbagai pihak di wilayah Jatim yang masih bermasalah dengan kelistrikan.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan dengan pemberian bantuan hibah pemasangan listrik gratis di Kabupaten Madiun dari Kementerian ESDM yang disalurkan melalui Yayasan Terang Untuk Bangsa selaku pendamping kelompok-kelompok masyarakat minim listrik.
"Aturan terbaru pemberian bantuan hibah kepada warga harus melalui kelompok masyarakat. Dengan menggandeng Yayasan Terang Untuk Bangsa, dana hibah pemasangan listrik gratis kepada warga kurang mampu dapat dilakukan," kata dia.
Sesuai data yang ada, selama tahun 2015, Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur telah memberikan bantuan hibah pemasangan listrik gratis kepada sebanyak 338 rumah tangga kurang mampu di Kabupaten Madiun.
Ketua Yayasan Terang Untuk Bangsa, Iwan Susanto, mengatakan, masih banyak rumah tangga miskin di Kabupaten Madiun yang belum teraliri listrik secara mandiri. Mereka kebanyakan berada di daerah terpencil seperti Kecamatan Kare dan Gemarang.
"Berdasarkan survei kami bersama Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Madiun yang belum memakai KWH PLN secara sendiri mencapai 16.000 KK," kata dia.
Untuk itu, Iwan melalui yayasan yang digagasnya, akan terus aktif memberikan bantuan pemasangan listrik gratis terhadap warga miskin yang sangat membutuhkan dengan menggandeng berbagai pihak termasuk pemerintah maupun para donatur. Wilayah pendampingan tidak hanya Madiun, namun juga Trenggalek, Pacitan, Ngawi, Ponorogo, Pasuruan, Lamongan, dan Bojonegoro.
Data Yayasan Terang Untuk Bangsa mencatat, dari tahun 2012 hingga 2014, warga miskin di Kabupaten Madiun yang telah menerima bantuan pemasangan listrik gratis mencapai 4.855 KK yang tersebar di 12 kecamatan dan 85 desa. (*)