Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 400 siswa Sekolah Dasar (SD) Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya (SAIMS), Kamis, mengunjungi Kebun Binatang Surabaya (KBS).
"Senang bisa belajar langsung tentang lingkungan," tutur salah seorang siswi SD SAIMS Lunetta Alea di sela mengikuti perjalanan mengenal lebih dekat klasifikasi hewan di KBS.
Dalam kesempatan itu, Plt Dirut KBS Aschta Boestani Tajudin ikut mendampingi langsung para murid. Selain membagikan buku satwa, dia juga ikut menjadi pemandu anak-anak pada sesi pemberian pakan gajah.
"Kedatangan anak-anak ke KBS itu merupakan bagian dari Leadership Camp 2015. Selain camping di sekolahan, mereka juga mendatangi KBS," kata Kepala SD SAIMS, Agus Anang Fathoni.
Ia menjelaskan kunjungan ratusan siswa kelas I-V ke ikon Kota Pahlawan yang akan berusia 100 tahun itu bertujuan untuk menguatkan cinta lingkungan.
"SAIMS merupakan sekolah alam, karena itu muridnya harus mengenal lingkungan terlebih dulu untuk bisa peduli lingkungan," katanya.
Selama di KBS, anak-anak dibagi dalam beberapa kelompok. Nama-nama satwa dipakai untuk membedakan kelompok yang satu dengan lainnya.
Selain menerima pembagian buku tentang satwa dan denah KBS, para siswa yang dikukuhkan sebagai Sahabat Satwa juga memberi makan gajah, seperti pisang.
Mereka juga melakukan pengecatan kandang gajah. Bukti peduli lingkungan lainnya adalah mencari sampah, terutama tas atau bungkus plastik yang dibuang sembarangan dalam areal KBS. Tas kresek itu diganti dengan tas kain untuk pengunjung.
"Ke depan kegiatan ini akan ada tindak lanjut, berupa adopsi satwa. Artinya, siswa menjadi orang tua asuh satwa. Siswa akan menyisihkan uang sakunya, untuk dikumpulkan dan selanjutnya diinfaqkan untuk pakan satwa, membeli peralatan kandang maupun keperluan satwa lainnya," katanya.
Sementara itu, Humas SD SAIMS Hamdiyatur Rohmah mengatakan hal itu merupakan pembelajaran secara langsung dan sebuah proses yang mampu memberikan pengalaman nyata bagi para siswa.
"Pengalaman nyata adalah sebuah miniatur kehidupan yang menjadi bagian dari proses pendidikan karakter," katanya.
Ia menambahkan Surabaya merupakan tempat tinggal yang nyaman dan kondusif. KBS yang merupakan sumber oksigen (O2) kota sekaligus cagar budaya kota itu sudah seharusnya dipedulikan.
"Karena itu, SD SAIMS menjalin kerja sama dengan KBS untuk mendesain sebuah iklim edukasi yang dibutuhkan lembaga pendidikan untuk menciptakan generasi yang lebih sadar untuk misi penyelamatan satwa di Indonesia," katanya.
Dengan demikian, KBS tidak sekadar menjadi sebuah tempat perlindungan satwa, namun juga berperan sebagai lembaga edukatif yang menyenangkan. (*)