Pamekasan (Antara Jatim) - TNI dari Kodim 0826 dan polisi dari jajaran Polres Pamekasan, Jawa Timur, Jumat, menggelar bhakti sosial membantu memperbaiki bangunan rumah warga yang rusak, serta menyingkirkan pohon tumbang akibat musibah angin berputar atau puting beliung.
Bhakti sosial gabungan prajurit TNI dan Polri ini digelar di sejumlah lokasi bencana angin puting beliung di Pamekasan. Antara lain di Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota, dan di Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan.
Di Desa Larangan Slampar bhakti sosial digelar di rumah korban bernama Suparji (50) di Dusun Sekar Putih, Desa Larangan Slampar.
Rumah warga desa ini rusak akibat tertimpa pohon asam roboh yang menimpa rumah warga desa itu. Akibatnya, bagian atap rumah rusak, genteng pecah dan sebagian kayu usuk patah.
"Makanya, kami melakukan kerja bhakti bersama, membantu menyingkitkan pohon yang roboh ini," kata Danramil Tlanakan, Kapten Inf Hendro Sugiono.
Selain TNI-Polri, bhakti sosial guna membantu korban musibah angin puting beliung itu juga digelar camat Tlanakan dan masyarakat sekitar.
Selain di Desa Larangan Slampar, bhakti sosial TNI-Polri juga digelar di Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota, Pamekasan.
Di lokasi ini sedikitnya sembilan rumah warga rusak akibat diterjang angin puting beliung, termasuk rumah Babinsa di Kelurahan Bugih, Sertu Imam Hanafi.
Sebelumnya, jumlah bangunan yang rusak akibat angin puting beliung yang terjadi pada 3 Desember 2015 sebanyak 20 bangunan di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Kota Pamekasan dan Kecamatan Pademawu.
Namun, data terbaru petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri menyebutkan, jumlah bangunan rusak bertambah dari 20 bangunan menjadi 26 bangunan.
Perinciannya di Kecamatan Pademawu sebanyak 16 bangunan, di Kecamatan Kota sebanyak semiblan bangunan dan di Kecamatan Tlanakan sebanyak satu bangunan.
"Kalau laporan korban jiwa hingga saat ini belum ada, hanya bangunan rumah yang rusak itu saja," ujar Kepala BPBD Pamekasan Akmalul Firdaus. (*)