"Kerusakannya ada yang ringan dan ada yang berat. Saat ini, petugas masih melakukan pendataan serta kerugian," kata Wakil Bupati Blitar Rijanto di Blitar, Senin.
Musibah angin kencang itu terjadi pada Minggu (29/11) petang, di sejumlah daerah wilayah Kabupaten Blitar. Angin datang disertai hujan, dan berlangsung sangat cepat.
Rijanto mengatakan sejumlah daerah yang dilanda angin kencang seperti di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kecamatan Gandusari, dan sejumlah daerah lainnya.
Untuk membantu warga yang menjadi korban bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar juga sudah membuat dapur umum. Mereka memasak berbagai makanan untuk diberikan pada warga yang menjadi korban bencana serta para relawan yang membantu membersihkan rumah warga.
Salah satu dapur umum yang dibangun adalah di Balai Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Para petugas bekerja memasak untuk seluruh korban angin kencang.
Para petugas serta warga bekerja gotong royong memperbaiki rumah warga yang menjadi korban. Mereka menurunkan berbagai atap ataupun genting yang dinilai rawan jatuh, guna mengantisipasi korban akibat kejatuhan benda-benda tersebut.
Petugas juga memberikan sejumlah material sebagai bantuan kepada warga yang menjadi korban musibah tersebut.
Sampai saat ini, data yang masuk ada sekitar 40 rumah warga yang rusak akibat terjangan angin kencang tersebut. Dari jumlah itu, 14 di antaranya mengalami rusak berat, sementara sisanya sedang dan ringan.
Selain kerugian materiil, angin kencang itu juga memutuskan banyak kabel listrik. Sampai saat inipun, arus listrik masih belum normal, sehingga listrik masih sering padam.
Sejumlah warga mengatakan kejadian angin ribut itu membuat mereka harus lebih berhati-hati. Mereka juga tidak menyangka hujan datang dengan cepat disertai angin kencang. Salah satu yang rumahnya rusak adalah Saiful (39) warga Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro.
Rumah Saiful hancur karena tertimpa pohon sengon. Bahkan, dua sepeda motornya juga tertimpa pohon tersebut. Saat ini, ia sekeluarga untuk sementara mengungsi, sampai rumahnya diperbaiki.(*)