Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak enam warga Madiun, Jawa Timur, tercatat meninggal dunia akibat
terinfeksi HIV/AIDS sejak awal tahun 2014 hingga akhir November tahun
2015.
"Selama tahun 2014 hingga akhir November tahun 2015 sudah ada 23
orang penderita HIV/AIDS yang kami dampingi," ujar Direktur Yayasan
Bambu Nusantara --lembaga swadaya yang bergerak di bidang penanggulangan
HIV/AIDS--, Titik Sugiyanti, di Madiun, Senin.
Menurut dia, dari 23 orang itu tercatat enam orang diantaranya
telah meninggal dunia. Kendati demikian, kasus temuan penderita HIV/Aids
di wilayah Madiun, baik Kota maupun Kabupaten Madiun, terus meningkat
setiap tahunnya.
"Penularan HIV/AIDS sedari tahun 2011 hingga kini lebih cenderung
disebabkan transmisi seksual. Sisanya, karena faktor lain, seperti
penggunaan narkoba dengan jarum suntik dan kelahiran," kata dia.
Untuk itu, pihaknya gencar memberikan sosialisasi dan penyuluhan
untuk mengedukasi para ODHA dan masyarakat tentang bahayanya penyakit
HIV/AIDS.
Yayasan Bambu Nusantara juga intensif melaksanakan kampanye
penanggulangan HIV/AIDS dengan program rehabilitasi sosial bagi para
pecandu narkoba.
Ia mencatat saat ini sudah ada sekitar 120 orang yang tergabung dalam kegiatan tersebut sejak dibentuk pada bulan Mei 2015.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Komisi
Penanggulangan AIDS untuk terus melakukan pendampingan dan sosialisasi
tentang bahayanya penyakit HIV/AIDS, baik kepada masyarakat umum maupun
perisiko tinggi.
Terkait dengan peringatan Hari AIDS se-Dunia tanggal 1 Desember,
Yayasan Bambu Nusantara bersama Dinas Kesehatan Kota Madiun akan
melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis terhadap para pengemudi
angkutan umum.
"Itu diberikan kepada para sopir angkutan umum kota dan taxi di
Terminal Purbaya Kota Madiun. Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi
penyebaran HIV/AIDS di kalangan para pengemudi angkutan umum di wilayah
Madiun," katanya. (*)
terinfeksi HIV/AIDS sejak awal tahun 2014 hingga akhir November tahun
2015.
"Selama tahun 2014 hingga akhir November tahun 2015 sudah ada 23
orang penderita HIV/AIDS yang kami dampingi," ujar Direktur Yayasan
Bambu Nusantara --lembaga swadaya yang bergerak di bidang penanggulangan
HIV/AIDS--, Titik Sugiyanti, di Madiun, Senin.
Menurut dia, dari 23 orang itu tercatat enam orang diantaranya
telah meninggal dunia. Kendati demikian, kasus temuan penderita HIV/Aids
di wilayah Madiun, baik Kota maupun Kabupaten Madiun, terus meningkat
setiap tahunnya.
"Penularan HIV/AIDS sedari tahun 2011 hingga kini lebih cenderung
disebabkan transmisi seksual. Sisanya, karena faktor lain, seperti
penggunaan narkoba dengan jarum suntik dan kelahiran," kata dia.
Untuk itu, pihaknya gencar memberikan sosialisasi dan penyuluhan
untuk mengedukasi para ODHA dan masyarakat tentang bahayanya penyakit
HIV/AIDS.
Yayasan Bambu Nusantara juga intensif melaksanakan kampanye
penanggulangan HIV/AIDS dengan program rehabilitasi sosial bagi para
pecandu narkoba.
Ia mencatat saat ini sudah ada sekitar 120 orang yang tergabung dalam kegiatan tersebut sejak dibentuk pada bulan Mei 2015.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Komisi
Penanggulangan AIDS untuk terus melakukan pendampingan dan sosialisasi
tentang bahayanya penyakit HIV/AIDS, baik kepada masyarakat umum maupun
perisiko tinggi.
Terkait dengan peringatan Hari AIDS se-Dunia tanggal 1 Desember,
Yayasan Bambu Nusantara bersama Dinas Kesehatan Kota Madiun akan
melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis terhadap para pengemudi
angkutan umum.
"Itu diberikan kepada para sopir angkutan umum kota dan taxi di
Terminal Purbaya Kota Madiun. Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi
penyebaran HIV/AIDS di kalangan para pengemudi angkutan umum di wilayah
Madiun," katanya. (*)