Jakarta (Antara) - Jejak sejarah dan perjuangan proklamator Indonesia Soekarno diabadikan dalam Perpustakaan dan Museum Bung Karno di Pulau Dewata Bali yang diresmikan oleh Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri, Minggu.
Di perpustakaan yang berlokasi di Jalan Raya Puputan Denpasar Bali tersebut, menghimpun jutaan koleksi Presiden Soekarno, mulai dari dokumen-dokumen berbentuk tulisan, naskah pidato, buku-buku, foto-foto, sampai tempat tidur.
Pada saat peresmian Gedung Perpustakaan dan Museum Bung Karno, Megawati mendandatangani prasasti, sebagai simbol dibukanya perpustakaan dan museum bagi masyarakat yang ingin belajar sejarah dan pernak-pernik perjalanan hidup Sang Proklamator.
Bersama Megawati, hadir Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo, Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali I Wayan Koster, serta Ketua Yayasan Perpustakaan Bung Karno Gus Marhaen.
Melalui siaran pers dari DPP PDI Perjuangan menyebutkan, Megawati meletakkan harapan kepada putra-putranya untuk melanjutkan cita-cita sang ayah, terutama meneruskan cita-cita perjuangan kakeknya, Soekarno, dalam keagungan rakyat dan bangsa.
Sementara itu, Ketua Yayasan Perpustakaan Bung Karno, Gus Marhaen menuturkan koleksi di Perpustakaan dan Museum Bung Karno terdiri dari tulisan, pidato, dan buku-buku yang dibaca Bung Karno, maupun buku yang pernah ditulis tentang Bung Karno.
"Jumlah koleksi buku di perpustakaan ini tercatat sebanyak 1.450.000 unit," katanya.
Menurut dia, museum ini juga mengoleksi benda pusaka yang mewarnai jalan hidup Bung Karno sejak anak-anak hingga memimpin Indonesia, seperti kursi, radio, dan tempat tidur yang pernah dibeli dan dipakai di kediamannya. Ada juga koleksi lukisan dan ratusan foto sejarah terkait hidup Bung Karno.
"Ada yang asli dan ada yang hasil reproduksi," katanya.
Megawati Resmikan Museum Jejak Soekarno di Bali
Minggu, 22 November 2015 16:02 WIB