Jember (Antara Jatim) - Debat kandidat ketiga atau tahap terakhir yang digelar Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu malam, cukup memanas karena masing-masing pendukung pasangan calon tidak tertib dalam acara debat publik tersebut
"Sebagai moderator, saya beberapa kali mengingatkan kepada tim sukses masing-masing pasangan calon yang hadir sebagai undangan untuk tidak ribut dalam debat kandidat itu," kata moderator debat calon Bupati dan Wakil Bupati Jember, Aga Suratno, di Edelweiss Grand Ballroom Cempaka Hill Hotel Jember.
Menurutnya, teriakan dukungan yang dibuat oleh tim sukses dapat mengganggu konsentrasi masing-masing pasangan calon dalam menjawab pertanyaan atau membuat pertanyaan kepada calon lainnya.
"Undangan lain yang hadir dalam acara itu juga merasa tergganggu dengan teriakan dukungan dari tim sukses, sehingga di sela-sela pasangan calon menjawab atau memberi pertanyaan, saya harus mengingatkan mereka untuk lebih tertib," kata wartawan senior itu.
Pantauan di lapangan, baik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jember nomor urut satu, Sugiarto-Dwi Koryanto, maupun pasangan calon nomor urut dua, Faida-A. Muqit Arief merasa terganggu dan sempat terdiam, saat tim sukses ikut berteriak-teriak memberikan dukungan atau sebaliknya dalam kegiatan debat publik tersebut.
Ketua KPU Jember, Ahmad Anis, mengatakan tema debat publik tahap ketiga yakni "Menyerasikan Pembangunan Daerah, Provinsi dan Nasional serta Memperkokoh Kesatuan NKRI dan Kebangsaan".
"Penyelenggara pemilu telah memfasilitasi para kandidat cabup-cawabup untuk berkampanye, termasuk dengan diselenggarakan debat publik tahap I, II, dan III, sehingga saya imbau masyarakat menyalurkan hak pilihnya pada 9 Desember 2015 untuk datang ke TPS," tuturnya.
Ia mengatakan KPU sudah menyampaikan kepada pendukung masing-masing pasangan calon untuk tidak menyerukan yel-yel, slogan, dan teriakan dukungan saat acara debat berlangsung karena dapat mengganggu konsentrasi pasangan calon dalam menjawab pertanyaan.
Sementara itu, saat debat publik berlangsung, kedua pasangan calon sepakat akan membangun sinergi yang baik dengan pemerintahan di tingkat atasnya jika terpilih nanti, baik itu dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.
Baik pasangan calon nomor urut satu maupun pasangan calon nomor urut dua saling mengkritik program kerja masing-masing, namun keduanya sepakat untuk membangun Jember lebih baik lima tahun mendatang.(*)