Madiun (Antara Jatim) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) cabang Madiun mengritik pemerintahan Indonesia saat ini yang dipimpin oleh Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang dinilai semakin menyengsarakan rakyat.
Dalam aksi memperingati hari Sumpah Pemuda tahun 2015 di kawasan Alun-Alun Kota Madiun tersebut, massa memberikan catatan buruk atau rapor merah terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi, karena satu tahun terakhir kondisi bangsa tidak kunjung membaik.
"Fakta yang ada selama ini, marak terjadi korupsi, Rupiah melemah, serta buruh pribumi yang terabaikan," ujar Koordinator aksi, Husain Fata Mizani, saat berorasi, di Madiun, Rabu.
Menurut dia, semangat para pemuda Indonesia saat ini tidak diimbangi dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Ia menganggap dibawah kepemimpinan Jokowi-JK, perekonomian Indonesia semakin buruk.
"Ditengah gelora semangat para pemuda untuk memperbaiki bangsa ini, tidak diimbangi dengan kinerja para penguasa. Akibatnya, Rupiah melemah dan harga berbagai kebutuhan pokok melonjak naik," kata dia.
Kondisi bangsa juga semakin mencemaskan dengan bencana kabut asap yang membawa kerugian bagi bidang sosial dan ekonomi daerah yang terdampak.
Sebab, permasalahan kabut asap akibat pembakaran hutan yang menelan banyak korban, hingga kini belum ada penyelesaiannya. Untuk itu, massa mendesak pemerintahan Jokowi-JK untuk segera menyelesaikannya atau lebih baik mundur saja.
Karena itu, melalui momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda, diharapkan seluruh pemerintahan, baik pusat maupun daerah di tanah air, lebih cermat dan peka terhadap kondisi Bangsa Indonesia.
Dalam aksi tersebut, selain berorasi, massa juga membawa sejumlah poster berisi kecaman, di antaranya bertuliskan, "Hentikan Jual Negara", "Selesaikan Kabut Asap", "Stop Bagi-Bagi Kekuasaan", dan "Rapor Merah Jokowi-JK".
Adapun, tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini adalah "Revolusi Mental untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi Satu untuk Bumi". Massa juga menggelar teatrikal dengan menggantungkan gambar Presiden Jokowi.
Setelah puas menyalurkan aspirasinya, massa membubarkan diri dengan tertib. Aksi berjalan damai namun tetap mendapat pengamanan dari anggota Polres Madiun Kota. (*)