Tokyo, (Antara/AFP) - Utusan khusus PBB, Senin, menyeru Jepang melarang kartun, yang menampilkan gambar memamerkan seksual anak-anak secara tajam, setelah Tokyo tahun lalu sepakat dengan negara lain G7 memidanakan kepemilikan pornografi anak-anak.
Gambar pedofilia di buku komik "manga" tetap sah menurut undang-undang baru, yang mulai berlaku pada musim panas ini, sementara buku dan video anak-anak sesungguhnya dalam gaya merangsang secara seksual masih banyak tersedia dan sah.
Pegiat sejak lama mendesak Jepang mempertegas sikap pada pornografi anak-anak, dengan mengeluh bahwa itu adalah sumber utama secara global.
"Ketika membicarakan isi pornografi tajam anak-anak, 'manga' harus dilarang," kata Maud de Boer-Buquicchio, pelapor khusus PBB tentang perdagangan anak-anak, pelacuran anak-anak dan pornografi anak-anak, kepada wartawan saat mengakhiri perjalanan sepekannya ke Jepang.
Tapi, dia mengakui ada tantangan dalam "menemukan keseimbangan yang tepat" antara kebebasan artistik dan kebutuhan untuk melindungi anak-anak.
Meskipun seruan agar gambar "manga" dimasukkan dalam aturan baru, ada resistensi yang kuat dari seniman manga, pengacara kebebasan berpendapat dan penerbit, yang mengatakan akan berdampak pada kebebasan berekspresi dan memungkinkan pihak berwenang untuk membuat keputusan yang sewenang-wenang tentang seni.
De Boer-Buquicchio mengkritik hukum itu karena penuh dengan "banyak celah" dan mengecam apa yang disebut "erotika anak". Ia menilai anak-anak telah dieksploitasi.
Materi yang masih sah secara hukum itu menampilkan foto dan materi lain, yang menggambarkan anak-anak setengah telanjang dengan pakaian minim, seperti bikini kecil.(*)
Utusan PBB Seru Jepang Larang "Manga" Cabul Manfaatkan Anak-Anak
Senin, 26 Oktober 2015 18:16 WIB
Tokyo, (Antara/AFP) - Utusan khusus PBB, Senin, menyeru Jepang melarang kartun, yang menampilkan gambar memamerkan seksual anak-anak secara tajam, setelah Tokyo tahun lalu sepakat dengan negara lain G7 memidanakan kepemilikan pornografi anak-anak.
Gambar pedofilia di buku komik "manga" tetap sah menurut undang-undang baru, yang mulai berlaku pada musim panas ini, sementara buku dan video anak-anak sesungguhnya dalam gaya merangsang secara seksual masih banyak tersedia dan sah.