Surabaya (Antara Jatim) - Bakal pasangan calon bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dan Mochamad Nur Arifin mengaku akan menyiapkan dan memanfaatkan potensi poros maritim yang ada sebagai salah satu bentuk memajukan wilayahnya.
"Dari sisi potensi wisata kelautan dan industri perikanan hilir sangat perlu dieksplore untuk dikembangkan," ujarnya ketika ditemui wartawan di sela menjalani tes kesehatan di Graha Amerta RSU dr Soetomo Surabaya, Selasa.
Menurut suami artis Arumi Bachsin tersebut harus ada perubahan cara berfikir masyarakat dan wajib diketahui bahwa Trenggalek sangat penuh potensi maritim yang bisa dikembangkan.
"Ada potensi untuk membangun pelabuhan besar di Trenggalek sehingga pemerintah harus menjembatani kepentingan dunia usaha dalam hal ini," kata putra mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Hermanto Dardak itu.
Tugas pemerintah, kata dia, utamanya adalah menyediakan infrastruktur pendukung berkembangnya industri lokal untuk pengembangan ekonomi masyarakat Trenggalek.
"Trenggalek harus bisa memanfaatkan sinergi dengan program pemerintah pusat dalam mendorong poros maritim di Indonesia selama lima tahun kedepan, termasuk sinergi lintas hirarki pusat-daerah maupun lintas pemerintah-swasta," ucapnya.
Namun, bakal calon bupati berusia 31 tahun tersebut tak banyak berkomentar soal strategi pemenangan dan target kemenangan dalam Pilkada Trenggalek, 9 Desember 2015, karena menyerahkan sepenuhnya kepada tim sukses.
Pada pilkada mendatang, Emil berpasangan dengan Mohammad Nur Arifin, pengusaha muda berusia 25 tahun yang disebut sebagai pasangan calon kepala daerah termuda dari ratusan pasangan yang mengikuti pilkada serentak di 269 daerah se-Indonesia tahun ini.
Sementara itu, pada tes kesehatan hari ini diikuti bakal pasangan calon dari 11 daerah masing-masing dari Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Tuban, Lamongan, Gresik, Sumenep, Kota Pasuruan, Kota Surabaya dan Kabupaten Trenggalek sendiri.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSU dr Soetomo Harsono menjelaskan tes kesehatan para bakal calon kepala daerah dilakukan oleh tim gabungan dari berbagai dokter spesialis disiplin ilmu, seperti penyakit dalam, neorologi, jiwa, infeksi tropis, metabolis dan lainnya.
"Hasil tes akan kami serahkan ke KPU masing-masing daerah paling lama dua hari ke depan dan bersifat rahasia, sekaligus dijadikan KPU sebagai referensi kondisi kesehatan pasangan calon," kata Kepala Dinas Kesehatan Jatim itu. (*)