Pamekasan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur bersama Radio Swara Pamekasan FM menggelar lomba takbir keliling berjalan kaki pada malam menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, untuk mengarahkan masyarakat agar tidak takbir keliling "menyimpang" sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
"Yang dimaksud 'menyimpang', misalnya, awalnya melakukan takbir, tetapi kemudian berubah menjadi pesta musik dugem sebagaimana terjadi pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya," kata Sekretaris Daerah Pemkab Pamekasan Alwi di Pamekasan, Kamis.
Agar takbir keliling yang hendak digelar masyarakat pada malam Lebaran kali ini bisa terarah, pemkab mengemas dalam bentuk kegiatan lomba, sehingga masyarakat tetap bisa menyalurkan kegemarannya.
Lomba takbir keliling pada malam Lebaran oleh Pemkab Pamekasan yang bekerja sama dengan Stasiun Radio SPFM itu, mulai dari depan Masjid Agung As-Syuhada, yakni di area Monumen Arek Lancor dan berakhir di depan kantor pemkab di Jalan Kabupaten Pamekasan.
Stasiun radio itu dipercaya menjadi penyelenggara kegiatan keagamaan di Pamekasan, karena selama Ramadhan, radio yang beralamat di Jalan Trunojoyo Pamekasan tersebut, aktif menggelar kegiatan bernuansi islami, seperti festival musik islami dan lomba dakwah untuk anak-anak (dai cilik).
"Lomba mulai pukul 19.00 WIB, dan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba selama Ramadhan, juga akan diserahkan saat pelaksanaan lomba takbir keliling itu," kata Anggota panitia pelaksana lomba takbir keliling dari SPFM Nuri Mustofa.
Sebanyak 26 kelompok masyarakat di Kecamatan Kota Pamekasan telah mendaftar sebagai peserta lomba takbir keliling yang memperebutkan tropi bergilir Bupati Pamekasan tersebut.
Selain di kota, lomba takbir keliling juga diinstruksikan oleh Pemkab Pamekasan agar juga digelar di masing-masing kecamatan.
Dengan cara seperti itu, maka perhatian masyarakat untuk datang ke kota pada malam Lebaran bisa terarah pada kegiatan lomba di tingkat kecamatan.
"Sebab kan selama ini yang banyak melakukan takbir keliling di kota ini, bukan warga kota, tapi kebanyakan dari desa. Makanya di kecamatan kami minta pihak kecamatan agar juga menggelar kegiatan yang sama, seperti di kota," kata Bupati Pamekasan Achmad Syafii. (*)