Madiun (Antara Jatim) - Seorang pemudik tewas dan puluhan lainnya terluka akibat Bus Mira Jurusan Yogyakarta-Surabaya terguling masuk parit di Jalan Raya Madiun-Surabaya, Desa Bagi, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu dini hari.
Korban tewas adalah, Heri Wardono (60), warga Kediri dan 37 penumpang lainnya mengalami luka berat dan ringan serta menjalani perawatan di berbagai rumah sakit.
Sebanyak 23 korban luka dibawa ke RSUD dr Soedono Madiun. Dari 23 penumpang tersebut, 18 penumpang menjalani rawat inap dan lima lainnya mengalami luka ringan diperbolehkan rawat jalan.
Sembilan korban terluka lainnya dibawa ke Rumah Sakit Santa Clara Kota Madiun dan sisanya lima penumpang terluka dibawa ke RSUD Caruban, Kabupaten Madiun.
"Sampai saat ini diketahui ada satu korban meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Kami masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini karena sang sopir melarikan diri," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun, AKP Sumiyanto, kepada wartawan.
Diduga, kecelakaan tunggal tersebut akibat sopir Bus Mira bernomor polisi S-7210-US ugal-ugalan dalam mengemudi ketika hendak mendahului mobil pikap di depannya.
"Sejak keluar dari Terminal Madiun untuk melanjutkan perjalanan menuju Surabaya, sopir sudah mengemudikan bus dengan kencang dan ugal-ugalan," kata salah satu penumpang selamat, Muhlis.
Diduga, di lokasi kejadian, sopir bus tidak bisa mengendalikan kemudinya sehingga bus oleng dan terguling. Dari keterangan sejumlah warga setempat, sebelum terguling masuk ke parit, bus tersebut terlebih dahulu terguling beberapa kali. Tidak hanya itu, bus juga sempat terseret sejauh puluhan meter dari parit sedalam dua meter tersebut.
"Kalau terguling, kami belum mengetahui kepastiannya. Namun dari bekas pengereman, diketahui ada sekitar 50 meter lebih bus terseret sampai ke lokasi tergulingnya," jelas AKP Sumiyanto.
Sementara sopir bus yang belum diketahui identitasnya tersebut, hingga kini masih menjadi buruan polisi. Diduga, sopir melarikan diri sesaat setelah kejadian kecelakaan.
Akibat kecelakaan tersebut arus lalu lintas dari Madiun menuju Surabaya dan sebaliknya sempat tersendat. Lalu lintas kembali normal beberaja jam kemudian setelah polisi setempat mendatangkan mobil derek untuk mengevakuasi bangkai bus. (*)