Surabaya (Antara Jatim) - Pameran pernikahan, Sheraton Wedding Showcase 2015 memadukan kultur tradisional maupun internasional karena ingin menyuguhkan perhelatan yang sesuai dengan permintaan pasar di Surabaya.
"Apalagi, hari pernikahan merupakan momentum yang selalu dinanti calon mempelai," kata Marketing Communication Manager, Sheraton Surabaya Hotel and Towers, Etty A Soraya, di Surabaya, Sabtu.
Untuk itu, ungkap dia, melalui agenda tersebut pihaknya ingin membantu sejumlah pasangan guna mewujudkan impian pernikahan mereka. Dengan demikian, momentum tersebut akan selalu dikenang bersama orang yang dicintai.
"Kami yakin melalui konsep baru Sheraton Wedding Showcase yang diadakan pada 20–21 Juni 2015, masyarakat bisa memperoleh inspirasi acara pernikahan mereka," ujarnya.
Sementara itu, jelas dia, kedua tema tersebut sengaja dihadirkan sekaligus karena kebutuhan para calon pasangan sangat bervariasi. Mayoritas dari mereka ingin mewujudkan pernikahan dengan menyuguhkan pesta yang berciri khas dan sempurna kepada tamu undangan.
"Pada pameran ini, calon pasangan dan keluarga bisa memilih berbagai kebutuhan dengan pilihan tempat, di dalam maupun luar ruangan. Lokasinya bisa memilih di Surabaya ataupun Bali, " katanya.
Oleh sebab itu, tambah dia, pihaknya menggandeng Tinara Bridal Boutique Salon yang merepresentasikan budaya international. Lalu, dengan Rumah Kebaya yang menghadirkan busana pernikahan terkini untuk tren 2016 dan make up.
"Mulai dari model, corak warna serta sentuhan dari pemilik Amelia untuk Tinara Bridal Boutique Salon dan Gilang & Niko dari Rumah Kebaya," katanya.
Bahkan, sebut dia, setiap momentum pernikahan selalu ingin terdokumentasi dengan baik dan dapat selalu ditonton seperti laiknya sebuah cerita di film. Hal itu yang ditangkap oleh The Big Film, melalui pasangan Ilona dan Wiki Lee.
"Pasangan yang lama tinggal dengan usaha fotografi di Sydney, Australia, kembali ke Jakarta untuk memasuki pasar yang peluangnya cukup tinggi. Salah satu karya The Big Film adalah mengabadikan Pertunangan Chelsea Olivia dan Glenn Alinski," katanya.
Ia mengatakan, pada pameran itu Tinara Bridal Boutique Salon juga menghadirkan konsep Back to classical and elegance. Motif itu kembali muncul dengan warna baru selain ivory yaitu champagne dan nude. Lalu untuk detail lebih menekankan pada kualitas bahan dan tidak terlalu berkilau sehingga penggunaan kristal minim atau hanya untuk pemanis.
"Sementara, Rumah Kebaya menyuguhkan tradisi budaya Jawa di mana pernikahan selalu diwarnai dengan serangkaian upacara yang mengandung nilai-nilai luhur. Dalam hal ini, fungsi dan peran dari perias pengantin sangat penting sehingga dituntut mumpuni dalam merias wajah dan seni paesnya, serta prosesi pernikahan adat dan makna," katanya.
Ia melanjutkan, pada seni tata rias pengantin bergaya Solo putri umumnya mempelai wanita wajib menggunakan corak hitam yang pekat Mirip Paes Ageng atau dinamakan cengkorongan. Gaya rambut yang dipakai adalah Gaya Ukel Besar Mirip Bokor Mengkureh dengan Tambahan Aksesoris Bunga Melati Tibo Dodo yang sengaja dironce dan ditambah dengan Cunduk sisir dan cunduk mentul berjumlah tujuh atau sembilan di bagian atasnya.
"Untuk kebaya biasanya memakai motif panjang klasik berbahan beludru dengan warna hitam dan berhias benang emas atau bunga. Kalau kain batik bagian bawah umumnya menggunakan Motif Sido Asih Prada," katanya.(*)
Sheraton Wedding Showcase Padukan Kultur Tradisional-Internasional
Sabtu, 20 Juni 2015 19:45 WIB