Bojonegoro (Antara Jatim) - Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Jawa Timur, Setyo Hartono, mengatakan banyak warga Bojonegoro suka "membuang" uang keluar kota untuk berekreasi, karena minimnya tempat rekreasi di daerah ini.
"Warga Bojonegoro keluar kota untuk rekreasi, karena objek wisata yang ada selama ini ya itu itu saja, kalau tidak Kahyangan Api, pemandian Dander atau Waduk Pacal," katanya di Bojonegoro, Rabu.
Padahal, menurut dia, daerahnya banyak memiliki banyak potensi wisata, selain tiga objek wisata yang sudah ada, tapi untuk pengembangannya masih terhambat dengan pemanfaatan kawasan hutan.
"Pengembangan objek wisata yang ada terhambat dengan kawasan hutan, sebab hampir 46 persen wilayah Bojonegoro masuk daerah hutan," jelasnya, ketika berbicara di acara pelantikan pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) setempat.
Meski demikian, jelas dia, Bupati Bojonegoro Suyoto, tetap akan mencanangkan Bojonegoro, sebagai Pusat Kebudayaan dan Industri Kreatif, pada 2015.
Oleh karena itu, menurut dia, kehadiran BPPD sangat dibutuhkan, sebab Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) tidak mungkin bisa bekerja sendiri dalam mengembangkan objek wisata.
"Kami minta BPPD secepatnya membuat rencana kerja untuk pengembangan obyek wisata yang ada," tuturnya.
Begitu pula, lanjut dia, kehadiran Pepadi juga sangat dibutuhkan, sebab membahas wisata di dalamnya juga ada kesenian.
"Kami minta dalang yang ada di Bojonegoro langsung tampil secara rutin, sebagai usaha mendorong perkembangan kesenian, sebab masyarakat juga haus hiburan," katanya, menegaskan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Amir Syahid, dalam sambutannya, menambahkan keberadaan BPPD ini merupakan mitra pemkab dalam mengembangkan objek wisata di Indonesia.
Selain itu, lanjutnya, usaha mengembangkan obyek wisata yang ada juga dilakukan dengan membuat web yang berisi informasi mengenai obyek wisata yang ada di daerahnya.
Acara pelantikan pengurus Pepadi dan BPPD masa bakti 2015-2019, juga dihadiri Ketua Pepadi Jawa Timur, Sukatno dan Ketua BPPD Jawa Timur, Bambang Priambodo. (*)