Bupati Pasuruan Gandeng TNI/Polri Tangkal ISIS
Kamis, 7 Mei 2015 23:35 WIB
Pasuruan (Antarajatim) - Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menggandeng TNI/Polri serta para ulama untuk menangkal paham radikal terkait Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Tugas kami mensinergikan antara pemerintah dengan TNI/Polri dan sudah berkoordinasi dengan Dandim 0819 Pasuruan, Letkol Heri Suprapto, Kapolres Pasuruan, AKBP Sulistiyono, serta para alim ulama yang sudah menandatangani naskah pernyataan penolakan ISIS," katanya di lapangan Rejoso, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis.
Ia mengatakan isi dari naskah pernyataan penolakan keberadaan ISIS di wilayah Kabupaten Pasuruan adalah menangkal dan menanggulangi bagaimana paham-paham radikal tidak sampai masuk di daerah ini. Upaya itu dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak seperti Babinsa, juga aparat pemerintah desa dan kelurahan di seluruh wilayah.
"Ini merupakan embrio untuk bagaimana ada gerakan semacam ini lagi agar dapat disosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya ISIS dan paham radikal karena Indonesia merupakan negara yang memiliki peran cukup besar dalam pengembangan agama," paparnya.
Ia juga menampik kabar bahwa keberadaan ISIS muncul dari pondok pesantren serta menjamin pondok pesantren di Kabupaten Pasuruan aman dari keberadaan ISIS dan paham-paham radikal.
"Saya harap keberadaan ISIS jangan dihubung-hubungkan dengan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Pasuruan karena saya bisa menjamin bahwa pondok pesantren di Kabupaten Pasuruan aman tanpa ada perkembangan paham radikal maupun ISIS," paparnya.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Eko Wiratmoko mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan instansi terkait guna mencegah berkembangnya paham radikal, kerukunan hidup beragama, berbangsa dan bernegara dengan semangat kemanunggalan TNI guna membangun kesejahteraan masyarakat di desa.
"Program keja sama dengan Kemenag ini merupakan bagian dari program non fisik kami untuk menyikapi munculnya fenomena ISIS serta paham radikal lainnya akibat pengaruh isu global supaya mencerminkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beradab," terangnya.
Ia berharap agar masyarakat mengantisipasi keberadaan ISIS khususnya di wilayah Kabupaten Pasuruan karena keberadaan ISIS berpotensi dapat mengancam kedautalan NKRI dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia, bahkan luar Indonesia. (*)