Kadisdik: Persiapan UN Daring Sudah Matang
Jumat, 27 Maret 2015 18:08 WIB
Malang (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Jawa Timur, Zubaidah mengemukakan persiapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dengan menggunakan jaringan internet atau "online" (dalam jaringan/daring) di daerah itu sudah matang, tinggal pelaksanaan saja.
"Semua persiapan sudah matang, termasuk sejumlah sekolah yang bakal mengikuti UN online. Hanya saja, detik-detik terakhir ada satu sekolah yang mengundurkan diri karena belum siap jaringannya, yakni SMK PGRI 3. Sedangkan sekolah lainnya tidak ada masalah, kalu dipersentase, persiapan sudah mencapai 95 persen," katanya di Malang, Jumat.
Selain pelaksanaan UN daring yang sudah matang persiapannya, kata Zubaidah, persiapan UN manual (offline) pun juga tidak ada masalah. Siswa-siswi yang bakal menempuh ujian akhir di jenjang SMA/SMK maupun SMP juga telah mengikuti beberapa kali "try out", bahkan mereka juga digembleng dengan bimbingan belajar secara intensif di sekolah masing-masing.
Menyinggung target kelulusan, Zubaidah mengaku optimistis jika peserta UN di Kota Malang, baik peserta UN daring maupun offline bisa lulus 100 persen, apalagi yang menentukan kelulusan siswa bukan semata-mata hasil UN, tetapi banyak komponen yang diputuskan dan ditentukan masing-masing sekolah.
Berdasarkan beberapa kali pelaksanaan try out, lanjutnya, hasilnya cukup menggembirakan, bahkan trennya naik terus. "Meski begitu, kami tak henti-hentinya memberikan motivasi dan mengingatkan sekolah maupun siswa untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi agar hasilnya juga lebih baik dari hasil try out," ujarnya.
Peserta UN daring di Kota Malang sebanyak 28 sekolah untuk jenjang SMA dan SMK, yakni 18 SMK dan 10 SMA. Dari 10 SMA negeri yang ada di Kota Malang, hanya SMA Neger 9 yang absen mengikuti UN daring, sedangkan SMA swasta yang ambil bagian adalah SMA St Albertus.
Sementara untuk peserta dari SMK sebanyak 18 sekolah, yakni SMK Negeri 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8,9,10, 11, SMK Telkom dan SMK Nasional. Dari 28 SMA dan SMK itu ada sekitar 10.100 siswa yang mengikuti UN daring.
"Tidak semua sekolah menerapkan UN online tahun ini karena sekolah diberi kebebasan untuk memilih, apakah menggunakan sistem online atau offline, sebab pilihan itu disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan masing-masing sekolah," ujar Zubaidah.(*)