UPT Bengawan Solo Minta Daerah Hilir Waspada
Selasa, 3 Maret 2015 19:56 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, meminta daerah hilir mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan, hingga Gresik meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo.
"Kami minta masyarakat di hilir Jawa Timur meningkatkan kewaspadaan sebab ada kecenderungan ketinggian air Bengawan Solo terus meningkat," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom di Bojonegoro, Selasa.
Sesuai data, katanya, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro masuk siaga banjir dengan ketinggian 13,60 meter, pukul 18.00 WIB.
"Bengawan Solo masuk siaga I sejak pukul 09.00 WIB. Saat ini air masih terus merangkak naik," ucap, menegaskan.
Dalam waktu bersamaan, ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren/Plangwot, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, masing-masing 7,29 meter (siaga I), 5,18 meter (siaga II), 3,78 meter (siaga I) dan 1,64 meter (siaga I).
Menurut dia, meningkatnya ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur, disebabkan banjir di daerah Ngawi dan sekitarnya, juga hulu, Jawa Tengah, juga banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro.
"Meskipun ketinggian air Bengawan Solo di Ngawi, saat ini sudah turun, tapi cuaca di Ponorogo dan sekitarnya berpeluang hujan yang bisa menambah debit banjir di hilir Jawa Timur," tuturnya.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, menjelaskan pihaknya sudah menyediakan berbagai kebutuhan dalam menghadapi ancaman meluapnya Bengawan Solo di daerahnya.
BPBD, lanjut dia, sudah mendistribusikan bahan makanan mentah ke sejumlah lokasi yang menjadi titik pengungsian warga korban banjir Bengawan Solo.
Ia menyebutkan lokasi yang sudah disediakan bahan makanan mentah, seperti beras, gula, juga lainnya, yaitu di sejumlah lokasi di Kecamatan Kota, Kanor, Trucuk, dan kecamatan lainnya.
"Kalau memang luapan Bengawan Solo terus meningkat dan mengkibatkan warga mengungsi, di sejumlah lokasi bisa langsung membuka dapur umum, sebab sudah tersedia bahan makanan mentah," tandasnya. (*)