100 Delegasi Indonesia Ikuti Bursa Pariwisata Berlin
Selasa, 3 Maret 2015 15:55 WIB
Oleh Hanni Sofia Soepardi
Jakarta (Antara) - Sebanyak 100 delegasi Indonesia dari kalangan pengusaha pariwisata, serta dinas pariwisata provinsi akan berpromosi serta bertemu bisnis dengan para "buyers "yang datang dari seluruh dunia pada "Internationale Tourism Bourse (ITB)" di Berlin.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Selasa, mengatakan potensi obyek dan daya tarik pariwisata nusantara yang dikemas dalam "Wonderful Indonesia" tampil dalam bursa pariwisata dunia Internationale Tourism Bourse (ITB) di Messe Berlin, Jerman, pada 4-8 Maret 2015.
"Delegasi Indonesia, antara lain tour operator, hotel dan resort, yang saya pimpin akan menempati Paviliun Indonesia di Hall 26A Nomor 120," katanya.
Paviliun Indonesia seluas 410 m2 menampilkan perahu tradisional Phinisi ingin menunjukkan indentitas sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 13.000 pulau terbentang dalam 3 zona waktu serta mempunyai 1.128 kelompok etnis dengan berbagai tradisi dan budaya yang beranekaragam akan memikat wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Menpar Arief Yahya mengatakan pada bursa pariwisata paling bergensi dan paling tua di dunia tersebut, Indonesia ingin menyampaikan bahwa Indonesia adalah tujuan wisata kelas dunia dan benar-benar Wonderful Indonesia.
"Meskipun bangsa kami diberkati dengan banyak sumber daya alam, namun kekayaan sejatinya adalah terletak pada orang-orangnya, cerita rakyat, dan budayanya," kata Menpar.
Indonesia pada kesempatan itu akan menawarkan berbagai paket wisata menarik seperti liburan di Bali, menikmati keragaman dan warisan keajaiban budaya termasuk situs warisan dunia UNESCO yakni Candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah.
Selain itu, wisata menyelam di Raja Ampat, wisata belanja di Jakarta dan Bandung, bermain golf, serta spa perawatan kesehatan dan kecantikan tradional khas Indonesia serta berbagai wisata menarik lainnya.
Menpar menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi pariwisata berupa "nature" sebesar 35 persen yang dikembangkan dalam produk wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan.
Sedangkan potensi berupa budaya sebesar 60 persen dikembangkan dalam wisata heritage dan religi; wisata kuliner dan belanja; dan wisata kota dan desa. (*)