Petrokimia Minta Petani Waspadai Peredaran Pupuk Palsu
Jumat, 23 Januari 2015 13:40 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - PT Petrokimia Gresik meminta para petani di Jawa Timur dan Jawa Tengah mewaspadai peredaran pupuk palsu, karena alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan Pemerintah masih kurang dibandingkan dengan rencana dasar kebutuhan pokok (RDKK).
"Kami minta petani mewaspadai pupuk palsu yang biasa beredar di awal musim tanam," kata Manajer Humas PT Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono di Bojonegoro, Jumat.
Ia di Bojonegoro bersama dengan Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Departemen Humas Widodo Heru Supriyono menyebutkan pupuk palsu tidak hanya beredar di Jawa Timur, tapi juga di Jawa Tengah.
"Banyak pupuk palsu yang beredar tidak hanya di daerah di Jatim, mulai Bojonegoro, Gresik, Tuban, tapi juga di Jawa Tengah," katanya menegaskan.
Ia mencontohkan di Sidoarjo, pernah beredar pupuk palsu dengan merek Poska, berbeda dengan pupuk asli yang diproduksi PT Petrokimia Gresik Phonska.
Begitu pula, lanjut dia, di Blora, Jawa Tengah, tahun lalu juga pernah diketahui ada petani yang tertipu telah membeli pupuk palsu dengan harga separuhnya dari harga pupuk bersubsidi.
Penjual pupuk palsu itu, menurut dia, menjual ke petani dengan alasan akan segera pulang ke Gresik.
"Karena pupuk palsu tersebut tidak membawa dampak terhadap tanaman padi, kemudian yang disalahkan PT Petrokimia Gresik. Setelah pihak kami mengecek ternyata tulisan di karungnya Poska," tuturnya.
Menghadapi beredarnya pupuk palsu, ia menyatakan pihaknya sudah berulang kali melaporkan kepada polisi.
Oleh karena itu, ia meminta para petani juga melapor kepada polisi, kalau tertipu membeli pupuk palsu, seperti yang yang pernah dilakukan petani di Medan, Sumatera, yang tertipu membeli pupuk palsu.
Data di PT Petrokimia Gersik, alokasi pupuk yang dibawah wilayah kerja PT Petrokimia Gresik di Jawa Timur, untuk Urea 187.315 ton, ZA 471.200 ton, SP 36-163 ton, NPK 599.000 ton dan Organik 370.000 ton. (*)