Jember (Antara Jatim) - Penjualan elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menurun pascakenaikan harga bahan bakar minyak jenis premium dan solar. "Penurunan penjualan elpiji sekitar 10-15 persen dan hal tersebut sudah terjadi selama dua pekan terakhir," kata salah satu agen elpiji di Jember, Benny Satria, Minggu. Menurut dia, kenaikan BBM menyebabkan harga elpiji 3 kilogram juga ikut naik, dengan harga berkisar Rp16 ribu hingga Rp17 ribu di tingkat konsumen. "Kemungkinan sebagian warga beralih menggunakan kayu bakar akibat naiknya harga elpiji, sehingga penjualan elpiji milik saya ke sejumlah kecamatan menurun," tuturnya. Selain itu, kata dia, belum juga ditetapkan harga eceran tertinggi (HET) oleh Gubernur Jatim yang menyebabkan persaingan antaragen tidak sehat karena sebagian agen menjual dengan harga yang lebih murah dibandingkan agen lain. "Kami sudah mengusulkan HET elpiji 3 kg dari agen ke toko sebesar Rp15.500 kepada Bupati Jember MZA Djalal, namun hingga kini belum ada jawaban dan harga itu hanya usulan HET sementara sambil menunggu penetapan harga dari Gubernur Jatim," ucap Benny yang juga Ketua Hiswana Migas Eks Karesidenan Besuki itu. (*)
Penjualan Elpiji Bersubsidi Menurun Pascakenaikan BBM
Minggu, 7 Desember 2014 20:37 WIB