Pemprov Jatim Operasi Penambang Pasir Bermesin
Rabu, 22 Oktober 2014 13:19 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Satpol PP Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, menggelar operasi penambang pasir bermesin di Bengawan Solo di Desa Brenggolo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, didukung petugas di daerah setempat,Rabu.
"Ada sekitar 100 personel gabungan, di antaranya, satu peleton (sekitar 30 personel) dari Satpol PP Pemprov Jatim, yang terlibat dalam operasi penambang pasir bermesin di Bengawan Solo," kata Kepala Badan Satpol PP Pemkab Bojonegoro Kusbiyanto, di lokasi operasi di Bojonegoro, Rabu.
Ia menjelaskan operasi penambang pasir bermesin di Bengawan Solo langsung ditangani Satpol PP Pemprov Jatim, tetapi jmemperoleh dukungan petugas di daerah, mulai Satpol PP pemkab, Kodim 0813 dan Subden Pom di Bojonegoro.
"Ada lebih dari tiga unit peralatan mesin untuk menambang pasir yang masih dalam proses diamankan. Tapi kita belum tahu siapa pemiliknya," jelasnya.
Ia juga membantah kalau pemilik peralatan penambang pasir mesin di Bengawan Solo, yang diamankan di Desa Brenggolo, Kecamatan Kalitidu, milik anggota ABRI.
"Tidak betul kalau pemiliknya dari anggota ABRI," ucapnya.
Menjawab pertanyaan, ia mengaku belum tahu apakah pemilik peralatan penambang pasir mekanik yang berhasil diamankan di Desa Brenggolo, Kecamatan Kalitidu, akan diproses secara hukum.
"Kita belum tahu, sebab masih proses pengamanan peralatan mesinnya, juga mencari tahu pemiliknya," ujarnya, menegaskan.
Yang jelas, menurut dia, penambang pasir bermesin di Bengawan Solo melanggar Peraturan Daerah (Perda) Pemprov Jatim No. 1 tahun 2005 tentang Pengendalian Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C Pada Wilayah Sungai di Jatim.
"Sesuai rencana operasi penambang pasir bermesin yang dilakukan Satpol PP Pemprov Jatim hanya berlangsung sehari," ucapnya.
Meski demikian, lanjutnya, pihaknya akan terus melakukan operasi penertiban penambang pasir bermesin di perairan Bengawan Solo, karena keberadaannya merusak lingkungan.
"Keberadaan penambang pasir bermesin tidak hanya mengakibatkan tebing Bengawan Solo, sehingga mengancam rumah warga, tetapi juga mulai mengancam keamanan jembatan yang melintas di Bengawan Solo," tandasnya. (*)